WARTAKUTIM.COM, SANGATTA – Direktur Jenderal Peternakan Hewan Drh. I Ketut Diarmita M.P mengunjungi peternakan sapi dan ayam di lahan pascatambang PT Kaltim Prima Coal (KPC), Selasa (21/2).
Dirjen dalam kunjungannya mengatakan, pemerintah ingin melihat populasi ternak, lebih khusus sapi, bisa berkembang cepat. “Saya keliling ke berbagai daerah di Indonesia ini, ingin agar populasi ternak di berkembang cepat,” ujarnya.
Dirjen sendiri menilai, Kaltim selama ini masih kekurangan sapi sehingga harus dipasok dari daerah lain seperti Sulawesi Selatan. Ia berharap, program sapi di lahan pascatambang ini bisa meningkatkan populasi sapi di Kaltim.
Selain itu secara Nasional, menurut Dirjen, pemerintah telah mencanangkan, suatu saat nanti Indonesia bisa mengekspor daging ke luar negeri. Sebab menurut Dirjen, Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi negara pengekspor daging.
Kasubdin Peternakan Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan pengembangan sapi di lahan bekas tambang dan perkebunan sawit. “Ini sudah menjadi program Gubernur Kaltim agar memanfaatkan lahan bekas tambang dan integrasi sawit dengan sapi,” kata Dadang.
GM Health Safety Environment and Security, Imanuel Manege mengatakan, program peternakan di lahan pascatambang telah melalui proses penelitian dan serangkaian ujicoba. “Kami mulai penelitian sejak tahun 2004. Kami teliti kandungan daging sapi di lahan pascatambang ternyata aman dikonsumsi. Selain itu secara ekonomis juga bagus. Dari situ kami kembangkan dan sekarang sudah mulai kelihatan hasilnya,” kata Imanuel.
Selain mengunjungi Pit J dan PESAT, Dirjen juga mengunjungi peternakan ayam kampung di Bengalon. Peternakan ayam ini sempat menjadi juara pertama tingkat nasional.
Namun setelah adanya larangan memasukkan ayam dari dari luar Kaltim tahun lalu, peternakan sempat kekosongan ayam. Namun setelah larangan dicabut, saat ini usaha peternakan mulai hidup lagi.(*)