WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Setelah melalui proses seleksi terhadap 365 berkas lamaran, PT Kaltim Prima Coal (KPC) akhirnya memilih 75 orang sebagai penerima beasiswa tahun 2017. Sebanyak 50 orang merupakan beasiswa program S1/D3, 20 beasiswa tingkat Magister (S2) dan lima (5) beasiswa untuk tingkat Doktor (S3).
Acara serah terima dilangsungkan di Aula SMAN 2 Sangatta Utara, Kamis (7/12). Hadir dalam acara tersebut antara lain Asisten I Setkab Kutim Mugeni, Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur Akhmadi Baharuddin, GM External Affairs and Sustainable Development (ESD) Wawan Setiawan, GM Human Resources Khudori, Superintendent Community Health and Education Yuliana Datu Bua, Orangtua penerima beasiswa dan para penerima beasiswa itu sendiri.
GM ESD Wawan Setiawan dalam sambutannya mengatakan, program beasiswa merupakan satu dari tujuh program unggulan Corporate Social Responsibility (CSR) KPC. Tujuanya untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) dan kelak bisa tercipta masyarakat Kutai Timur yang mandri paska tambang.
Karena itu Wawan berharap, semua peserta beasiswa bisa kembali ke Kutai Timur untuk mengabdikan ilmunya bagi perkembangan daerah. “Kami berharap semua peserta beasiswa ini bisa kembali membangun daerah. Kita bangun daerah ini bersama-sama, agar tercipta kolaborasi antara Pemerintah, perusahaan dan masyarakat,” kata Wawan.
Wawan menambahkan, sejauh ini KPC telah memberikan 2.863 beasiswa kepada masyarakat Kutai Timur dari tingkat pendidikan SMP sampai dengan S3. Namun dalam empat tahun terakhir ini, bantuan beasiswa difokuskan kepada mahasiswa program Diploma Tiga (D3), Strata Satu (S1), Magister Strata Dua (S2) dan program Doktoral (S3).
Asisten I Setkab Kutai Timur H. Mugeni mengatakan, program beasiswa KPC sangat bagus untuk membantu pemerintah dan masyarakat. Mugeni yang mengaku sebagai alumni penerima beasiswa KPC tahun 2005 mengatakan, program beasiswa tersebut sangat membantu dirinya saat menyelesaikan program S2 di Universitas Mulawarman. “Beasiswa dari KPC ini sangat membantu masyarakat. Saya sudah merasakan manfaatnya karena pernah menerima beasiswa KPC tahun 2005 lalu,” kata Mugeni.
Mugeni berharap, program beasiswa tersebut dilanjutkan agar warga masyarakat Kutai Timur lebih banyak lagi yang mengenyam pendidikan tinggi. Namun demikian, mantan Kepala Dinas Sosial tersebut mengarapkan agar setelah lulus nanti kembali mengabdi di Kutai Timur. “Kami harapkan setelah lulus kembali mengabdi di Kutai Timur. Seperti saya ini, setelah lulus kuliah S2 kembali kerja di Kutai Timur,” ujar Mugeni.
Siti Rochani SE MM, penerima beasiswa program Doktor di Universitas Mulawarman mengaku sangat terbantu dengan program beasiswa KPC yang diterimanya. “Beasiswa yang kami terima ini sangat membantu kami. Kita tau bahwa kebutuhan perkuliahan itu banyak dan membutuhkan biaya yang besar juga. Kami ucapkan terima kasih kepada KPC atas kepeduliaanya kepada kami,” ujar Siti.
Siti yang sehari-harinya merupakan pegawai pada bagian SDM Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kutai Timur mengatakan, program S3 yang sedang digelutinya tidak lain untuk meningkatkan SDM pengawai di lingkungan Perindag. “Itu berkaitan dengan disertasi saya mengenai peningkatan SDM di lingkungan Perindag. Harapannya nanti Staf Perindag bisa meningkatkan daya saing industry local di Kutai Timur,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Agus Sultonik, Guru SD Muhammadiyah 2 Sangatta. Agus yang merupakan penerima beasiswa S2 di Universitas Mulawarman mengatakan, sangat terbantu dengan adanya beasiswa dari KPC. Program beasiswa itu sendiri menurut Agus, sangat bermanfaat untuk pengembangan diri sebagai guru, yang pada akhirnya bermanfaat untuk peserta didik di SD Muhammadiyah.
Sementara itu, Superintendent Community Health and Education Yuliana Datu Bua mengatakan, ada peningkatan minat masyarakat terhadap beasiswa KPC. Untuk program beasiswa S1 meningkat sebanyak 66 persen, S2 25 persen dan S3 meningkat 100 persen. “Kami menilai bahwa peningkatan ini menunjukan adanya peningkatan minat masyarakat melanjutkan pendidikan. Semoga saja nantinya akan meningkat pula kualitas masyarakat Kutai Timur,” ujar Yuli.(*)