SANGATTA . Forum RT Kutai Timur (Kutim) meminta agar pemerintah memisahkan ADD dengan dana tunjangan RT. Sebab jika tunjangan RT yang nilainya Rp1 juta per bulan, maka ADD, akan habis hanya untuk tunjangan RT. Demikian dikatakan Keytua Forum RT, Basti Sanggalangi.
“Kami minta pemerintah memisahkan dana tunjangan RT dari ADD. Sebab, kalau tunjangan RT masuk dalam komponen ADD, maka habislah ADD itu hanya untuk RT, selama setahun,” jelas Basti Sanggalangi
Dikatakan, jika satu desa ada 50 hingga 60 RT, maka bisa dihitung tunjangan mereka. Kalau Rt ada 50 orang, maka dalam sebulan, dengan tunjangan Rt senilai Rp1 juta perbulan, maka dana untuk tunjangn Rt, 50 juta per bulan. Dalam setahun, nilainya Rtp600 juta. Kalau Rt60, maka 60 juta per bulan, dalam setahun Rp720 juta. “Kalau dapat ADD hanya Rp800 juta, maka sisa 80 juta. Mana untuk gaji apart desa, belanja adminitrasi desa?. Trus untuk membangun, gunakan apa, padahal, desa juga punya program pembangunan?” tanya Basti.
Karena itu, Basti, didampingi Ridwan meminta agar ADD dipisah dari tunjangan RT, belanja gaji Staf desa, admintrasi, program di RT, karena kalau disatukan di ADD pasti program itu tidak tercapai.
Sementara Ridwan mengeluhkan pembayaran tunjangan RT, yang dibayarkan dua kali setahun atau per enam bulan sekali. Menurutnya, seharusnya pembayaran dilakukan per tiga bulan, seperti sebelumnya. “Kami minta dibayar per tiga bulan saja. Mungkin bagi RT yang masih kerja, tak masalah. Tapi RT yang hanya mengharapkan itu saja, itu akan sulit,” katanya. (ima)