WARTAKUTIM.CO.ID — Butuh waktu hingga 19 tahun lamanya agar aliran listrik dapat disuplai di kawasan Komplek Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta, kabar gembira tersebut disampaikan langsung, Kepala Bagian (Kabag) Aset Daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutim, Teddy Febrian.
Perusahan Listrik Negara telah menyampaikan secara resmi mengenai perihal suplai listrik mereka, pada Pemerintah Kabupaten Kutai Timur belum lama ini. Dalam keterangannya, PLN akan mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Diesel milik Pemkab Kutim yang memiliki kapasitas daya 4000 KVA (Kilo Volt Ampere). Namun pengoperasian PLTD yang berasal dari Pemkab, akan digunakan saat dibutuhkan, saat suplai dari PLN mengalami gangguan, dengan kata lain dijadikan cadangan untuk suplai listrik.
Anggaran yang dibutuhkan dalam pemasangan jaringan PLN pada PLTD Bukit Pelangi adalah sebesar Rp 1,8 miliar. Dengan disuplainya listrik perkantoran Pemkab Kutim oleh PLN, maka secara otomatis Pemkab Kutim akan lebih ringan dalam hal beban pembiayaan pembelian bahan bakar minyak (BBM) solar untuk menghidupkan mesin PLTD.
“Insya Allah PLN akan masuk di Bukit Pelangi, jadi mesin-mesin yang ada di Bukit Pelangi akan menjadi backup saja. Sehingga anggaran yang selama ini untuk Bahan Bakar Minyak (BBM, red), dapat dialihkan peruntukkannya bagi anggaran lain. Terutama dalam program-program pembangunan yang dilakukan oleh Bupati Ismunandar dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, dengan semangat fokus dan tuntas, tegasnya.
Selain itu ditambahkan Tedy, Dinas atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jelas akan mendapatkan suplai listrik dengan pembatasan-pembatasan kapasitas daya yang diberikan. Ini berpengaruh pada pengehematan anggaran dari masing-masing SKPD, sehingga tidak ada lagi kelebihan daya yang terlalu besar dan disia-siakan. (Wars)