SANGATTA- Mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan mulai pertengahan Juni mendatang, Dinas Pertanian Kutai Timur melakukan penangkaran bibit padi juga pemeliharan dan perbaikan saluran irigasi di beberapa kecamatan potensial seperti Kecamatan Kaubun,Kaliorang dan Kecamatan Teluk Pandan.
“Kami mengimbau kepada seluruh petani untuk mulai menangkarkan bibit padi mulai sekarang, karena menurut prakiraan cuaca dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau akan mulai pada Juni mendatang. Penangkaran ini dimaksudkan untuk menyiapkan bibit padi pada musim kemarau sehingga musim tanam April – September tepat waktu,” jelas Kepala Dinas Pertanian,Sugiono.
Untuk padi ladang yang siap ditangkarkan diantaranya varietas Mayas dan Inpago, sementara untuk padi sawah ada Mekongga dan Invari. Kebutuhan jumlah benih dari varietas tersebut akan dihitung berdasarkan luas lahan yang ada sekarang ini.
“Dari hitungan yang ada, luas lahan 4000 hektar. Per hektar dibutuhkan 25 kilogram bibit. Jadi dibutuhkan sekitar 100 ton bibit di seluruh Kutim,” sebutnya usai menghadiri rapat batas daerah di ruang Tempudau kantor bupati beberapa waktu lalu.
Selain penangkaran bibit padi, mengantisipasi kemarau nanti, Distan juga akan melakukan perbaikan bendungan dan saluran irigasi tersier serta penyediaan pompa air dan traktor untuk percepatan musim tanam.
“Tahun ini sudah berjalan dengan dana APBN melalui sistem swakelola dikerjakan oleh kelompok tani dan warga sekitar,” katanya. Pria berkulit sawo matang ini juga menyebut agar hasil produksi maksimal maka petani juga melaksanakan percepatan tanam di musim sebelum kemarau.
“Infonya juni dan Juli ini ada kemarau. Maka bulan ini sudah ada yang tanam. Menggunakam musim tanam Asep (April September) dan di Okmar (Oktober dan Maret),” bebernya.
Dari laporan ekspose hasil pembangunan Kutim 2017 yang disampaikan Bupati Kutim Ismunandar beberapa waktu lalu, akibat kemarau panjang di 2016 hasil panen menurun. Untuk padi sawah luas panen hanya 3.011 ha dengan produksi 14.934 ton. Lalu padi ladang luas panen 5.026 ha dengan produksi 12.853 ton. Sedangkan 2017 dicanangkan program Upsus (upaya khusus) dari Kementerian Pertanian untuk peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) di kecamatan. Hasilnya untuk padi sawah dengan luas lahan panen 4.294 ha produksi mencapai 21.410 ton. Sedangkan untuk padi ladang luas lahan panen 4.451 ha, produksi mencapai 11.506 ton.(hms7)