Berita

Penggalangan Dana PMI Berlangsung Hingga 16 Oktober Mendatang

156
×

Penggalangan Dana PMI Berlangsung Hingga 16 Oktober Mendatang

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Kutai Timur terus melakukan penggalangan dana sesuai dengan waktu yang ditentukan sebelumnya, yakni hingga tanggal 16 Oktober 2018 mendatang. Mengingat niatan baik warga Kutim terus mengalir dari berbagai kecamatan untuk terlibat dalam kegiatan donasi atas nama kemanusian, sehingga hingga kini bantuan terus dipilah-pilah berdasarkan jenis bantuan yang diberikan masyarakat.

PMI sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang sosial kemanusian di Indonesia yang terkoordinasi pada 33 PMI Tingkat Provinsi dan 408 PMI Cabang Kabupaten/Kota Se-Indonesia, menanggapi terjadinya bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah pada Jum’at (28/9) lalu. Dengan melakukan pola pengumpulan dan pendisribusian bantuan berdasarkan kebutuhan korban dilapangan, mengingat ada masyarakat yang menyumbangkan bantuan berupa uang, makanan dan minuman, pakaian bekas layak pakai, serta sumbangan lainnya.

Diterangkan oleh Wilhelmus Wio Doi Kepala Markas PMI Kutim, hingga saat ini sudah terkumpul dana Rp 80 juta lebih dan diperkirakan masih akan terus bertambah. Mengingat masih banyak komunitas-komunitas kepemudaan maupun masyarakat umum yang terus berpartisipasi.

“Adapun kebutuhan yang jadi prioritas dilapangan, dalam hal ini lokasi bencana yang didapatkan dari informasi dan data PMI Pusat. Mulai dari pakaian, pakian dalam hingga jilbab, perlengkapan mandi, pembalut wanita, makanan kering dan makanan siap saji, selimut orang dewasa, susu kaleng dan susu siap saji, pampers bayi, perlengkapan bayi, menjadi kebutuhan yang benar-benar diperlukan saat ini oleh korban,” jelas Kepala Markas PMI Kutim ini.

Prioritas penggalangan dana yang dilakukan PMI mungkin bagi sebagian orang terlihat berjalan lamban, namun sejatinya telah dilakukan pengelompokan dimana ada penyaluran kebutuhan bantuan prioritas yang telah dikirimkan PMI Pusat ke lokasi bencana. Ada pula penyaluran kebutuhan lanjutan yang dipikirkan oleh PMI Pusat yakni penanganan pacsa bencana. Dimana dana tersebut juga akan digunakan sebagai dana pemulihan, terutama untuk pembelian obat-obatan, pendirian shelter, program sanitasi, dan lain-lain.

“Sehingga kami juga meminta pengertian warga Kutim, atas pola yang dilakukan PMI. Tetap tersalurkan dan bergelombang pola bantuannya, tidak terhenti pada satu momentum saja, namun berkelanjutan. Dimana semua bantuan akan dipertanggungjawabkan secara baik-baik, dimana terintegrasi secara nasional. Kami juga meminta kepada masyarakat yang hendak menyumbang pakaian, sebaiknya dialihkan menjadi pakaian anak dan bayi. Mengingat hal ini jadi keperluan mendesak saat ini,” tegas Wilhelmus saat dihubungi Wartakutim.co.id.

Hingga berita ini diterbitkan, relawan-relawan PMI Kutim masih melakukan penyortiran pakaian bekas sumbangan warga. Mengingat ada pakaian bekas yang masih layak pakai, dan ada pula pakaian yang tidak layak pakai. Untuk itulah perlunya dilakukan penyortiran agar saat diterima korban gempa, pakaian tersebut dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

“Ini baru saja ada sumbangan dari kawan-kawan King Riders Bengalon, Vixion, Sangatta Tiger baik berupa barang dan uang. Intinya kami berterimakasih atas kepercayaan seluruh warga Kutim dalam upaya penggalangan bantuan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Ini menunjukan bagaimana semangat kemanusian begitu besar dimiliki oleh warga Kutim, yang benar-benar memiliki kepedulian pada korban. Sekali lagi atas nama PMI Kutim dan rekan-rekan relawan lainnya, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya” jelas Kepala Markas PMI Kutim ini. (Jun)