SANGATTA – Untuk memberikan memotivasi kepada generasi muda di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Purna Paskibraka Indonesia Kutai Timur menggelar Life Revolution, seminar terdahsyat. Seminar tersebut menghadirkan pelatih nomor 1 Indonesia, Tung Desem Waringin. Kegiatan tersebut antusias diikuti ribuan anak muda yang terdiri dari pelajar SMA/SMK, Mahasiswa, Organisasi Kepemudaan (OKP) di Sangatta, berlangsung sehari di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Senin (19/11/2018).
Wakil Bupati Kutai Timur, H Kasmidi Bulang, juga sebagai Pembina Purna Paskibraka Indonesia Kutim, mengatakan seminar tersebut sengaja dilaksanakan bagi anak – anak muda di Kutim. Tujuannya, mempersiapkan generasi muda sebagai pemegang estafet kepemimpinan didepan.
“Acara ini dikemas buat anak – anak kita, makannya yang banyak hadir adalah para pelajar dan mahsiswa, OKP, supaya sebagai orang muda bisa termotivasi . Serta bagaimana kita sebagai generasi muda/penerus harus siap. Siap visi, siap fisik, siap SDM. Oleh sebab itu Purna Paskibra punya program ini,” sebut Kasmidi Bulang saat membuka kegiatan itu.
Kasmidi meminta kepada pengurus Purna Paskibraka untuk dapat menginventarisir semua mantan paskibaraka yang ada di Kutim bahkan sampai di Kecamatan – Kecamatan, sejak Kabupaten Kutim berdiri. Karena orang – orang itu, lanjut Kasmidi, adalah orang – orang hebat.
Ia berharap, setelah selesai menjalankan tugas negara, harus ada tindaklanjut. Untuk itu, sambung Kasmidi, harus ada inventarisasi. Jangan sampai ada yang nganggur, karena potensi yang dimiliki sayang, sudah digembleng atau dididik mentalnya sudah pasti oke.
“Sayang kalau tidak difungsikan dan Kabupaten ini membutuhkan orang –orang muda yang punya visi dan misi membangun daerah ini untuk bersama-sama kita bangun. Yang tidak kalah penting kita sebagai generasi penerus harus siap menerima tongkat estafet kedepan,” ucap Wabub.
Sementara, Ketua Purna Paskibraka Kutim, Andra Nurhadi Putra mengatakan mereka mempunyai cita – cita untuk maju bersama dalam membangun Kabupaten Kutai Timur lebih dahsyat . (hms15)