Sangatta Selatan, Wartakutim.com – Kedua orang tua bocah tewas, John dan Sensi, merasa syok ketika melihat anaknnya dievakuasi oleh petugas PMK dari puing puing sisa kebakaran.
Kedua Bocah tewas itu, Rospita (4) dan Endrikus (18 bulan), saat terjadi kebarakaran keduanya berada di dalam kios sedang tertidur lelap. Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, ayah korban belum tiba dilakosi dan ibu korban sendiri sibuk menyelamatkan barang barang berhargannya dari amukan api.
Ketika kedua bocah tersebut hendak dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Sangatta (RSUD Sangatta- Red) kedua orang tua Rospita dan Endrikut tak henti hentinnya meneteskan air mata dan menyesali kejadian tersebut.
Bedasarkan informasi yang di himpun media ini, pada saat kejadian ibu korban sedang masak namun lupa ketika sedang melayani pembeli. “Dugaan kami api mulai dari kompor kelurga John, namun kepastiannya semoga segera diketahui pihak berwajib,” ujar Sjaim – Kades Sangatta Selatan. Selasa (14/1/2013)
lebih lanjut Sjaim mengatakan ada 4 KK yang menjadi korban kebakaran namun kesemuanya penyewa lahan untuk berdagang.” mereka berdagang barang campuran dan BBM eceran”Katannya.
Beberapa saksi mata lainnya menyebutkan, api berkobar cepat karena ukuran bangunan kecil dan terbuat dari kayu. Selain itu, didalam terdapat puluhan liter bensin. Pasukan PMK yang datang ke TKP, sempat menyelamatkan beberapa petakan lainnya selain itu PLN langsung memblokir jaringan listrik namun setelah 2 jam sudah dilakukan penyambungan sehingga listrik kembali normal.
Sedangkan jenazah Rospita dan Endrikus, setelah dilakukan autopsi di RSU Sangatta, sore kemarin, langsung di bawah pulang kerumah kerabatnya untuk simayamkan. dan hari ini akan dimakamkan di pemakaman umum KM 1 Sangatta Selatan. Semua proses pemakaman ditanggung Kades Sangatta Selatan termasuk penyediaan kain kafan.
Seperti diwartakan sebelumnya, empat Kios Pedagang barang campuran dan BBM eceran, tepat di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kilometer Satu, Jalan poros Sangatta- Bontong Ludes terbakar, Selasa (14/1/2014) sekitar pukul 15.10 Wita. Dalam kejadian itu, dua bocah,bersaudara Rospita (4) dan Endrikus (1,8) Tewas Terpanggan sijago merah (WK03)
