SANGATTA – Problematika akibat mundurnya tenaga kesehatan seprti tenaga perawat dan bidan di beberapa Puskesmas yang ada di Kutai Timur. Membuat Sekretaris Kabupaten H. Irawansyah harus segera bertindak, agar pelayanan kesehatan di pedalaman dan pesisir Kutim tidak terganggu akibat mundurnya beberapa tenaga kesehatan, seperti yang disampaikan pada berita sebelumnya oleh Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hasanal.
Menurut Sekkab, meskipun tidak dibolehkan mengangkat Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), namun tahun depan, pemerintah terpaksa harus merekrut TK2D tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan, agar bisa memaksimalkan pelayanan di Puskesmas.
“Ini masalah pelayanan. Kekurangan tenaga kesehatan ini harus diatasi dengan menerima lagi TK2D. Selain tenaga kesehatan, sebenarnya tenaga guru juga kurang. Karena itu, guru juga akan kita terima lagi. Ini Khusus, lainnya tidak boleh,” katanya.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani Hasanal mengakui banyak TK2D yang bertugas di Puskesmas, terutama di kecamatan yang mengundurkan diri. Akibatnya, Puskesmas kini kekurangan tenaga, sehingga tenaga yang ada kini terpaksa kerja berat, rangkap kerjaan. Karena itu, Bahrani Hasanal meminta pemerintah mencari solusi mengatasi kekurangan tenaga kesehatan ini untuk mengganti tenaga yang keluar.
Mundurnya tenaga kesehatan dapat berpengaruh bagi Puskemas-Pukesmas yang ada, dalam hal ini berkaitan dengan akreditasi. Dalam penilaian akreditasi yang diutamakan adalah pelayanan, namun jika ternyata pelayannya sendiri tidak cukup, itu jelas akan merugikan, karena tidak sesuai standar.
“Karena masalah itu, makanya kami minta agar pemerintah bisa mencari solusi, untuk mengganti tenaga kesehatan yang telah keluar tersebut,” jelas dr Baharani Hasanal. (Arso)