WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Angggota Legislatif asal dapil II Masdari Kidang mengatakan pokok pikiran (Pokir) dewan, kini makin rumit dengan adanya sistem penginputan program melalui SIPD.
Hal itu tentu sangat menghambat dan yang mempengaruhi langkah program dewan dalam mengawal aspirasi para kontituen di dapilnya.
“Ini sangat menghambat program yang diusulkan dari kontituen di dapil dan sangat berpengaruh besar di masyarakat. Kita akan mempelajari lagi bagaimana ini bisa sesuai harapan kami,”katanya.
Selain itu, Kidang juga masih menyoroti Porkir dewan yang menurutnya belum ada kejelasan Begitupula terkait anggaran perubahan dapat fokus membayar piutang, seharusnya memang demikian agar roda pembangunan kembali berkelanjutan pada masa-masa mendatang.
Ia khawatir jika ada penghapusan hasil konstituen sehingga tidak ada reses maka tidak ada yang namanya penganggaran artinya sama saja saya misalnya selaku dewan sama saja dianggap masyarakat gagal dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Akan tetapi Kidang mengungkapkan tak sedikit dirinya di desak para kontituenya dalam merealisasikannya beragam aspirasi kepentingan umum khususnya pada dapilnya.
“Tetap mengupayakan semaksimal mungkin walau kebanyakan mendahulukan dengan dana pribadi,” jabarnya.