Berita

Warga Bengalon di Terkam Buaya, Masdari Kidang Berharap Pemkab Cari Solusi

203
×

Warga Bengalon di Terkam Buaya, Masdari Kidang Berharap Pemkab Cari Solusi

Sebarkan artikel ini
">

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Anggota DPRD Kutim Masdari Kidang, turut berduka atas meninggalnya seorang bocah 8 tahun DS yang di terkam buaya di sungai di Kecamatan Bengalon.

“Saya turut berduka atas meninggalnya anak kami yang diterkam buaya. Semoga anak tersebut bisa segera di temukan tim Sar Masyarakat dan keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran,”katanya.

Menurut pria yang akrab di Sapa kidang ini, kejadian Predator menerkam manusia di Kecamatan Bengalon bukan kali pertama terjadi. Hampir setiap tahun ada kejadian serupa.

Anggota DPRD asal dapil II yang meliputi Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung dan  Bengalon ini meminta pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim mencari solusi agar kejadian tersebut tidak kembali terulang di masa akan datang.

 Kidang mengakui selama ini belum ada pergerakan yang sangat serius baik dari Pemerintah dan DPRD  Kutim untuk mencari solusi dan langkah yang tepat serta konkret atas kejadian yang telah terjadi berulang-ulang kali di Kecamatan Bengalon yang sudah menelan korban 2 orang bocah baru-baru ini.

“Pemerintah harus tanggap, jangan sampai ada korban lagi. Kalau saya perhatikan, buaya ini sudah luar biasa, gak bisa dibiarkan lagi,” tegasnya.

Sebagai tokoh masyarakat di Kecamatan Bengalon, pada setiap pertemuan, Kidang selalu menyempatkan untuk melakukan sosialisasi dan menghimbau ke masyarakat untuk selalu berhati-hati dengan buaya yang kini mulai sering menampakkan wujudnya dan kerap menyerang manusia. Khususnya warga yang tinggal di pinggir sungai.

“Sempat kemarin juga ada dari masyarakat bertanya, bisa kah pemerintah baik itu Bupati ataupun anggota dewan, agar buaya itu dicarikan aja pembelinya kulit buaya? Kalau bisa dikurangilah jumlahnya buaya itu,” terangnya sembari memperagakan obrolannya dengan masyarakat.

Menurut Kidang, sebagai masyarakat yang sudah berpuluhan tahun hidup di Kecamatan Bengalon, baru akhir-akhir ini saja sering terjadi kejadian buaya menyerang manusia. Dirinya berpendapat, kanal-kanal yang dibuat dari lahan perkebunan sawit dan mengalir ke sungai Bengalon menjadi penyebab munculnya sejumlah buaya pemangsa di Sungai Bengalon. Kidang  berpendapat, itu adalah buaya rawa liar yang masuk ke sungai setempat.

“Jadi begini, ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu itu ada rawa-rawa di pedalaman yang tak pernah dijajaki oleh manusia. Nah, di situ lah buaya buaya ganas itu berteduh, di situ juga ada segala babi, kera dan hewan-hewan yang jadi makanannya,”pungkasnya (ADV)