WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kutai Timur terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS akan mengadakan pertemuan penting untuk membahas kemajuan dan rincian lebih lanjut mengenai raperda tersebut. Pertemuan ini bertujuan untuk memperdalam pembahasan dan memastikan bahwa peraturan yang diusulkan dapat efektif dalam menangani masalah HIV/AIDS di daerah.
Pansus DPRD Kutai Timur telah bekerja secara intensif untuk merancang peraturan yang komprehensif guna pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Dalam pertemuan yang dijadwalkan pada hari Rabu, 17 Juli 2024, Pansus akan membahas berbagai aspek penting dari raperda, termasuk strategi pencegahan, penanggulangan, serta dukungan bagi penderita HIV/AIDS.
“Seluruh anggota Pansus Raperda Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS akan memulai pembahasan bersama pada hari Rabu,” kata Wakil Ketua Pansus, Ubaldus Badu, A.Md., pada Selasa sore, 16 Juli 2024.
Ubaldus Badu menjelaskan bahwa rapat Pansus akan dilaksanakan di ruang hearing DPRD Kutim dan akan melibatkan mitra seperti Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Bagian Hukum Setkab, dan Komisi KPAD HIV/AIDS. Tujuannya adalah agar setiap pihak yang terlibat dalam pembahasan dapat memberikan kontribusi yang berarti sehingga peraturan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan lengkap.
Pansus telah mengirimkan surat undangan kepada seluruh anggota DPRD yang tergabung dalam Pansus Raperda Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, yang berjumlah 8 orang, serta kepada semua mitra kerja Pansus. “Undangan untuk Pansus dan mitra sudah dikirim sesuai dengan hasil Banmus. Surat bernomor B-100.3.2/109/DPRD tanggal 15 Juli 2024 pukul 13.00 WITA dengan agenda pembahasan Raperda Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS ditujukan kepada seluruh anggota Pansus dan ditandatangani langsung oleh Ketua DPRD, Joni, S.Sos.,” tambahnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat memastikan bahwa raperda yang disusun akan mencakup semua aspek yang diperlukan untuk mengatasi masalah HIV/AIDS secara efektif, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengurangi dampak penyakit tersebut di Kabupaten Kutai Timur. (ADV)