SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur kembali menyoroti kemajuan proyek multiyears (MYC) yang tengah berlangsung di Kabupaten Kutai Timur. Proyek-proyek MYC, yang meliputi pembangunan pasar dan masjid, direncanakan untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas umum di Kutai Timur. Namun, hingga saat ini, proyek-proyek tersebut mengalami kemajuan yang sangat lambat.
Ubaldus Badu, anggota DPRD Kutai Timur dari Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), menyatakan keprihatinannya terhadap perlambatan pelaksanaan proyek MYC. Menurutnya, keterlambatan ini dapat mempengaruhi manfaat yang seharusnya diterima masyarakat dari proyek-proyek tersebut. “Kami meminta pemerintah untuk segera memberikan penjelasan yang jujur terkait beberapa masalah yang menghambat kemajuan proyek tahun jamak ini,” ujar Ubaldus Badu.
Proyek-proyek MYC yang dimaksud mencakup beberapa infrastruktur penting, termasuk pembangunan pasar yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian lokal dan pembangunan masjid yang diharapkan dapat meningkatkan fasilitas ibadah bagi masyarakat. Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek ini tidak hanya menghambat perkembangan infrastruktur, tetapi juga mengurangi manfaat langsung yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Ubaldus Badu mengungkapkan bahwa transparansi dan komunikasi yang jelas dari pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan bahwa proyek MYC dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tenggat waktu yang telah ditetapkan. “Kami butuh penjelasan yang konkret mengenai penyebab keterlambatan ini, serta langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah-masalah yang ada,” tegasnya.
Sekretaries Komisi B DPRD Kutim ini lebih lanjut menambahkan bahwa proyek MYC seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat jika dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.
“kami berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempercepat proses pembangunan dan memastikan bahwa proyek-proyek tersebut dapat memberikan manfaat yang optimal,”pungkasnya (ADV).