Sangatta, Kutai Timur — Sebanyak 23 tim dari siswa SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Kutai Timur ambil bagian dalam Lomba Peraturan Baris-Berbaris (PBB) yang digelar oleh Polres Kutai Timur. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025.
Acara pembukaan berlangsung meriah dan dibuka secara resmi oleh Wakapolres Kutim, Kompol Ahmad Abdullah, SH, serta dihadiri oleh Ketua Federasi Olahraga Baris-Berbaris (ForBasi) Kutim, Pandi Widiarto, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kutim, Basuki Isnawan.
Dalam sambutannya, Wakapolres Kutim menyampaikan bahwa tujuan utama dari lomba ini adalah untuk menumbuhkan semangat disiplin, solidaritas, dan kebersamaan di kalangan pelajar, baik dari tingkat SMP/MTS maupun SMA/SMK se-Kutim.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin mencetak generasi muda yang tidak hanya terampil dalam baris-berbaris, tetapi juga memiliki karakter kuat, disiplin, dan rasa cinta tanah air. Mereka inilah calon-calon pemimpin masa depan yang akan menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelas Kompol Ahmad Abdullah.
Sementara itu, Ketua ForBasi Kutim, Pandi Widiarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi DPRD Kutim, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini penting dalam membentuk karakter pemuda yang kuat dan berjiwa kepemimpinan.
“Membangun karakter disiplin dan kepemimpinan di kalangan pemuda adalah fondasi penting dalam mencetak generasi emas Kutai Timur. Mereka harus siap bersaing secara global, namun tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan,” ucap Pandi.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata pembinaan mentalitas generasi muda. Sebagai Ketua ForBasi, Pandi berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan serupa melalui pelatihan rutin, perlombaan, hingga pembinaan kader-kader muda di Kutim.
“Kami akan terus bersinergi dengan pihak kepolisian, sekolah, dan pemerintah daerah untuk memperluas jangkauan kegiatan ini, demi memperkuat karakter generasi muda Kutai Timur,” pungkasnya.
Lomba PBB ini menjadi ajang positif bagi para pelajar untuk menunjukkan kekompakan, ketangguhan fisik, dan kedisiplinan tinggi, sekaligus mempererat hubungan antara dunia pendidikan dan institusi kepolisian di Kutai Timur. (wal)
