Teka-teki pelatih kepala Persikutim United, tim asal Kutai Timur, akhirnya terjawab. Lewat unggahan akun Instagram resmi Persikutim United, sosok pelatih kepala yang dihadirkan adalah eks pemain Timnas Indonesia dan Persija Jakarta seangkatan Bambang Pamungkas.
Seperti diketahui, Persikutim United akan berkompetisi di kasta ke-3 Liga Indonesia, atau lebih tepatnya Liga 3 Nusantara, yang rencananya akan mulai bergulir pada Oktober atau November 2025.
Sebagai satu-satunya wakil Kalimantan Timur di kompetisi tersebut, Persikutim United jelas tidak ingin sekadar numpang lewat. Mereka membawa semangat juang dan harapan masyarakat Kutim untuk bisa tampil membanggakan di pentas nasional.
Juru bicara Manajemen Persikutim United, Pandi Widianto, beberapa waktu lalu menegaskan bahwa timnya menargetkan hasil realistis: tetap bertahan di kompetisi dan tampil konsisten di setiap laga. Target itu diimbangi dengan langkah konkret dalam membangun fondasi tim yang kuat dan solid.
Demi mewujudkan ambisi tersebut, manajemen tidak main-main dalam memilih pelatih kepala. Pilihan pun jatuh pada sosok Purwanto Suwondo, pelatih berlisensi nasional yang juga ayah dari pemain Timnas U-17, Arkhan Fikri. Pelatih berusia 48 tahun ini diperkenalkan secara resmi melalui kanal media sosial klub.
Sebelum berlabuh ke Persikutim United, Purwanto tercatat sebagai Kepala Pelatih NZR Sumbersari FC. Meskipun belum pernah menukangi tim-tim besar, namun pengalamannya sebagai pemain profesional tidak diragukan. Ia memiliki rekam jejak yang luas di sepak bola Indonesia.
Dalam kariernya, Purwanto mengawali langkah di Blitar. Meskipun lahir di Lampung, ia merupakan pemain keturunan Blitar-Yogyakarta. Ia pernah memperkuat sejumlah klub besar seperti Persija Jakarta, Persela Lamongan, Persebaya Surabaya, Arema, dan lainnya. Di level internasional, ia membela Timnas Indonesia di ajang SEA Games Malaysia dan Vietnam, bahkan turut serta dalam laga internasional di Asia dan Eropa.
Dengan segudang pengalaman di klub dan timnas, Purwanto diyakini mampu menjadi sosok penting dalam membentuk karakter dan mental para pemain muda Persikutim United. Apalagi Liga 3 Nusantara sendiri merupakan kompetisi yang sangat bergantung pada talenta muda.
Kini, di bawah arahan Purwanto, harapan baru tumbuh. Bukan sekadar tentang bertahan, namun tentang membangun masa depan sepak bola Kutai Timur yang lebih bermartabat, disiplin, dan kompetitif. Persikutim United bukan hanya datang untuk bermain, mereka datang untuk menciptakan sejarah.
