Karangan, Warta Kutim.com – Kantor Desa Mukti Lestari, Kecamatan Karangan Kabupaten Kutai Timur, disegel warga selama hampir dua pekan lamanya. Aksi itu itu dilakukan, karena kesal dengan kinerja dan sikap kepala desa setempat, Israil, yang dinilai arogan terhadap warga.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat Mukti Lestai, Wito, penyegelan itu terjadi sejak Minggu (20/4) lalu. Selain menyegel kantor desa, warga juga meminta camat untuk menon-aktifkan kades yang selama ini dianggap arogan oleh warga. Tidak hanya itu, Israil juga seringkali mengambil keputusan secara sepihak, tanpa berpikir untuk kepentingan warga.“Awalnya pemadaman listrik desa atas perintah kades. Padahal listrik tersebut bukan miliknya dan itu merupakan listik bantuan dari perusahaan,” jelas Wito, Senin (5/5) malam tadi.
Dikatakannya, warga setempat juga membayar iuran untuk operasional listrik desa. Meski warga juga tahu jika dalam anggaran Alokasi Dana Desa ada biaya operasional listrik yang dianggarkan. Masalah itu sendiri timbul dari persoalan terkait Pemilu Legislatif, 9 April lalu. Karena merasa partai politik yang didukung kades kurang mendapatkan suara, Israil yang sudah menjabat kades selama empat tahun itu memutuskan aliran listrik milik warga.
“Alasannya jika ditanya, bahan bakarnya habis. Lalu dia bilang lagi, minta sama yang kasih serangan fajar. Padahal kami disana tidak pernah menerima serangan fajar, warga memilih figur sesuai hati nurani,” katanya. Ketika ditanya partai yang didukung kades, Wito enggan untuk menyebutkannya. “Ndak etis untuk menyebutkan partai politiknya. Yang jelas ini karena masalah pilihan saja,” jelasnya.
Wito menggungkapkan, masih ada persoalan lain yang membuat warga menyegel dan tidak menginginkan lagi Israil menjabat sebagai kades. “Kalau saya mau ungkapkan, banyaklah masalahnya kades selama 4 tahun dia menjabat. Ada juga permasalahan ADD dan seringkali warga mendapatkan bantuan terkadang tidak sampai kewarga,” katanya.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Kutim, melalui Bappemas Kutim untuk dapat menyelesaikan permasalahan ini, dan warga ML berharap diadakan pemilihan Kades. Menurutnya, sebanyak 15 orang dari berbagai elemen, mulai dari RT, Anggota BPD, tokoh masyarakat, tokoh adat dan warga sudah menemui beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Kutim.
“Kami sudah bertemu Camat Karangan, Sekda Kutim, Pak Ismu, ketemu bappemas dan Wakil Bupati, kami sudah menjelaskan ke mereka permasalahan ini. Kami berharap Pemkab Kutim mengambil tindakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Jangan sampai itu bisa jadi masalah besar disana.” (hen)
Editor : Sonny Lee Hutagalung