Sangatta, wartakutim.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim mencatat sebanyak 111 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 18 kecamatan tahun ini. Meskipun besar, namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus ini jauh menurun. Dimana dari periode Januari hingga Juni 2013 tercatat 203 kasus DBD.
“Jumlah tersebut mengalami penurunan untuk kasus demam berdarah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan di dampingi Kepala Bidang Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan Muhammad Yusuf.
Menurut Muhammad Yusuf, kecamatan Sangatta Utara merupakan, adalah kecamatan yang terbanyak penerita DB, mencapai 34 kasus. Disusul kelurahan Teluk Lingga (30), Muara Bengkal (21), Sangatta Selatan, Bengalon dan Wahau masing-masing 6, Kongbeng (3), Muara Ancalong dan Longmasangat masing-masing 2 dan Kaliorang (1).
“Yang terbanyak penderitanya di Sangatta Utara dan yang paling terkecil di Kaliorang. 11 lokasi seperti di Teluk Pandan, Ranpul, Telen, Kaubun, Sangkulirang, Sandaran, Karangan, Busang, Batu Ampar dan Tepian Baru masih masuk pada level aman,”katanya.
Selain ada yang menderita DBD, ada juga yang meninggal karena DBD. Di antaranya di desa Muara Wahau 1 dan Batu Ampar. “Ada 2 orang yang meninggal,”katanya.
Namun, penderita DBD bisa kembali bertambah bila mana terhitung selama 1 tahun penuh. Seperti halnya, di tahun 2013 terhitung setahunnya penderita DBD mencapai 275.
“Untuk 2013 memang dari Januari-Juni hanya 203 saja. Tetapi hitungan tahunnya semuanya 275 penderita. Sedangkan di tahun 2014 dari Januari-Juni yang hanya 111 penderita, kemungkinan juga akan bertambah di akhir tahun 2014,”katanya.
Namun ia berharap kepada seluruh masyarakat Kutim agar kiranya terus menjaga hidup sehat dan lingkungan sekitar.
“Genagan air di lihat, ruangan di harap terbuka dan sampah-sampah di buang pada tempatnya. Dan semua hal yang bisa mendatangkan nyamuk,”pesannya.