wartakutim.com | sangatta ; Pembangunan sarana air bersih didesa Martadinata kecamatan Teluk Pandan yang merupakan proyek pembangunan dari program Nasional Pedesaan Mandiri (PNPM-MN) senilai Rp 153 juta, tidak dapat dirasakan manfaatnya oleh warga setempat.
“Proyek itu sudah diresmikan oleh camat Teluk Pandan H. Saifuddin. Sos, pada 18 Oktober 2013 lalu, namun sampai saat ini tak setetes pun air mengalir” Ujar salah seorang warga Martadinata Syukur. Sabtu Kemarin.
Disebutkan lokasi pembangunan sarana air bersih itu terletak diatas perbukitan milik warga yang berjarak ratusan meter dari kantor camat Martadinata, dan bangunan baknya terbuat dari beton berukuran sekitar 6 meter kali 10 meter, dengan beratapkan seng.
“Disana Sudah terpasang Pipa PVC ukuran dua setengah Inci, dan beberapa buah kran air berwarna merah dan terdapat sambungan pipa yang putus dan tidak ada air mengalir” jelasnya kapada wartawan.
Dikatakannya beberapa warga sangat mengharapkan keberadaan air bersih tersebut namun sarana air bersih itu hanya sebuah pajangan saja, sejak diresmikan sarana air itu tidak berfunsi dan terbegkalai
“Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari warga, terutama mandi dan mencuci warga terpaksa membuat sumur masing masing disekitar rumahnya, sedangkan untuk air minum mereka membeli air isi ulang.”Paparnya.
Dalam prasasti tercatat proyek yang dimulai tahun 2011 dan diresmikan 18 oktober 2012 oleh camat Teluk Pandan H. Saifuddin. Sos. Proyek tersebut didanai PNPM Mandiri pedesaan tahun anggaran 2011 desa Martadinata Kecamatan Teluk Pandan dengan nilai anggaran sebesar Rp 153. 694. 800 dana BLM. Kapasitas penampungan air bersih volumenya 300 Meter.
Dijelaskan proyek itu dikerjakan secara swakelolah oleh masyarakat dan didukung oleh dirjen pambangunan dan desa Kementerian dalam negeri dan Pemkab kutim bersama Pemprov Kaltim.