Kecamatan

Demi Pendidikan, Anak Ini Rela mempertaruhkan Nyawanya

136
×

Demi Pendidikan, Anak Ini Rela mempertaruhkan Nyawanya

Sebarkan artikel ini

Wartakutim.com || Muara Anclong  – Sejumlah pelajar asal Desa Muara Dun Kecamatan Muara Anclong, Kabupaten Kutai Timur yang menempuh pendidikan di SMP Gemar Baru, setiap hari harus menggantungkan nasib pendidikannya ke transporatasi yang biasa membawa mereka dari dan ke sekolah, pasalnya untuk menuju sekolah mereka harus menyeberangi Sungai  Belwen yang cukup lebar dan berarus deras.

Keterangan yang dihimpung Faisal Riza, Koresponden WartaKutim.com di Muara Ancalong, ada 25 siswa SMP Gemar Baru asal Muara Dun.  Selain itu, terdapat pelajar asal Desa Long Nah yang harus menempuh jalan kaki sekitar 1,5 Km. “Untuk menyeberang harus sabar menanti jika ada feri sepeda motor atau perahu bermotor yang kebetulan akan menyeberang,” kata Sandy (13)  pelajar asal Muara Dun.

Kepada WartaKutim.com, para pelajar mengaku mereka sangat terganggu jika ketiadaan alat angkut meski perahu bermotor. Karenanya, tidak sedikit pelajar berinisiatif sendiri menggunakan perahu meski harus bercibaku dengan derasnya arus sungai. “Selain waktunya menyeberang tidak jelas, setiap pelajar  bayar dua ribu rupiah untuk sekali menyebrang,” sebut Sandy seraya menyebutkan dengan ferri waktu tempuh sekitar 15 menit.

Kendala terbesar dihadapi Sandy dan pelajar asal Muara Dun lainnya, jika hujan dan air pasang akibat hujan. Ia mengakui, saat menyebrang ancaman terbawa arus  bisa terjadi pasalnya kadangkala air kerap disertai limbah kayu yang suatu saat bisa menabrak perahu. “Kami berharap, ada transportasi khusus pelajar yang murah,” harap Sandy yang diaminkan teman-temannya seraya menanti perahu yang akan membaw mereka menyebrang.(WK-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.