Sangatta—Seluruh elemen masyarakat di negeri ini tengah mempersiapkan diri menyongsong program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan diberlakukan pada awal tahun depan. Program jaminan sosial garapan pemerintah yang mulai berlaku per satu januari tahun depan ini digadang-gadang akan memberikan jaminan kesehatan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat terutama kepada masyarakat bawah yang selama ini tidak mempunyai kepastian jaminan kesehatan.
Direkrtur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sangatta dr. Bahrani Hasanal, mengatakan dinas kesehatan Kutai Timur, dan Rumah Sakit hingga Puskesmas pun tengah mempersiapkan diri menyongsong program pemerintah tersebut.
Menurut Bahrani, secara bertahap mulai januari 2014 hingga 2019 seluruh masyarakat indonesia termasuk masyarakat Kutai Timur akan memiliki jaminan kesehatan berupa asuransi.
“Kami tengah bersiap menyongsong Program BPJS yang akan diberlakukan per satu Januari nanti dan jika program tersebut sudah berjalan maka pasien yang datang kesini (RSUD) hendak berobat, tidak perlu membayar uang terlebih dahulu sebelum berobat”, ujar dr Bahrani.
Lanjut Bahrani menjelaskan, kedepannya sistem yang diberlakukan adalah asuransi per kapitasi, yakni jika pada dokter praktek maka akan dibayar per bulan disesuaikan jatah jumlah pasien yang harus ditangani per jumlah besaran beban biaya asuransi yang ditangungnya.
“Jika di dokter praktek, misalkan ada tiga ribu pasien yang harus ditangani dan dijatan tujuh ribu rupiah per jiwanya maka perbulan dokter tersebut harus mengelola dana sebesar dua puluh sati juta rupiah. Jika dikelola secara beik maka untung dia tapi bisa juga merugi” terang dr Bahrani.
Bahrani menambahkan, Sebenarnya dengan diberlakukannya program ini maka paling tidak akan ada pemerataan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
“Yang pasti kami harus siap dengan diberlakukannya Program BPJS ini dan saya selaku Kepala RSUD Sangatta saat ini bertugas untuk merubah pola fikir para dokter dan karyawan Rumah Sakit untuk bisa cepat beradaptasi dengan program BPJS tersebut” tandas dr Bahrani.
