Disdik Kutim Siap UN Tingkat SD Ditiadakan

Mulai tahun ajaran 2013/2014 mendatang Ujian Nasional (UN) SD/MI sederajat telah ditiadakan. Hal itu sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah resmi ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Mei 2013.

Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kutim Iman Hidayat mengaku tidak masalah jika UN tingkat SD sederajat ditiadakan. Sebab, melihat dari pencapaian kelulusan siswa dalam 5 tahun terakhir, untuk tingkat SD Kutim selalu berhasil 100 persen.

Dalam 5 tahun terakhir kita selalu lulus 100 persen. Artinya dilihat dari segi pemerataan, untuk tingkat SD, kita sudah sama dengan tingkat nasional. Sehingga tidak masalah kalau ditiadakan. Karena pada saat dilaksanakan, kita juga lulus semua, kata Iman. Tak hanya dilihat dari segi kelulusan, lanjut dia, untuk pencapaian nilai tertinggi, siswa SD

Kutim juga mulai terlihad dominan di tingkat provinsi. Itu ditunjukan dari hasil UN yang dilaksanakan tahun lalu, dimana dua siswa SD asal Kutim berhasil meraih peringkat 2 dan 6 nilai tertinggi se Kaltim.

Meskipun UN tingkat SD ditiadakan, namun Ujian Sekolah tetap dilaksanakan. Jadi cukup ujian sekolah yang menjadi tolak ukur kelulusan siswa SD, untuk saat ini. Karena sudah standar nasional, sebutnya.

Kendati demikian, Iman mengaku, pelaksanaan ujian sekolah di tingkat SD kemungkinan hanya akan dilakukan selama 2 tahun terakhir saja di Kutim. Mengingat, mulai mulai tahun ini, pihaknya sudah menerapkan pelaksanaan Kurikulum 2013, 100 persen. Dimana berdasarkan kurikulum tersebut penentuan kelulusan siswa tidak hanya dilihat dari aspek pengetahuan pendidikan saja, namun juga dari sikap dan prilaku siswa di sekolah.

Penilaian dari aspek ilmu pengetahuna hanya sepertiganya saja. Yang lain dinilai oleh guru, dari segi keterampilan, sikap dan prilaku. Jadi otomatis ujian sekolah akan hilang sendiri, imbuh Iman.

Sementara untuk tingkat SMP dan SMA sederajat, Iman mengaku, UN masih pelu dilakukan. Sebab, tingkat keberhasilah dilihat dari 5 tahun terakhir masih belum sepenuhnya 100 persen.

Kalau untuk SMP kita juga baru satu kali 100 persen. Jadi perlu ditinjau lagi. Apalagi saat ini, kita tengah menggenjot agar pencapaian tingkat kelulusan bisa lebih maksimal, pungkasnya. (Harian radar sangatta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.