Sangatta Selatan, Wartakutim.com – Assisten IV bidang Kesra Pemkab Kutim H. Mugeni, meminta kepada direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Sangatta dr Bahrani untuk tidak membebani biaya otopsi kepada keluarga korban yang dua bocahnya tewas dalam kejadian kebakaran di Kilometer satu Jalan Poros Sangatta – Bontang.
“Mohon dibantu korban yang sudah dibawah dirumah sakit untuk dilakukan otopsi, tidak usah memberatkan korban”Kata Mugeni ketika menghubungi Direktur RSUD Sangatta melalui telepon seluller dengan nada keras. Selasa (14/1/2014)
Mugeni yang datang kelokasi kebakaran, memakai baju kaus putih dan celana jeans biru, ketika mengetahui bocah yang tewas dalam kejadian itu, dibawah kerumah sakit umum, dia langsung menghubungi pihak rumah sakit, ditengah kerumunan warga yang menyaksikan kejadian itu.
Mugeni menerangkan kepada wartawan semua biaya penanganan di RSU Sangatta ditanggung Pemkab Kutim. Selain itu, ia juga meminta Dinas Sosial membantu para korban dengan menyediakan logistik.
“Pemkab ikut berduka dengan peristiwa ini, terlebih-lebih bagi keluarga Bapak John yang kehilangan anggota keluarganya,” kata Mugeni yang melihat langsung lokasi kejadian meski harus menempuh jalan kaki sepanjang dua kilometer.
Keterangan yang dihimpun Mugeni, ada 4 KK yang menjadi korban namun kesemuanya penyewa lahan untuk berdagang. Meski korban mempunyai tempat tinggal, Mugeni meminta BPBD mendirikan tenda untuk keperluan darurat.
Seperti diwartakan sebelumnya, empat Kios Pedagang barang campuran dan BBM eceran, tepat di samping Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kilometer Satu, Jalan poros Sangatta- Bontong Ludes terbakar, Selasa (14/1/2014) sekitar pukul 15.10 Wita. Dalam kejadian itu, dua bocah,bersaudara Rospita (4) dan Endrikus (1,8) Tewas Terpanggan sijago merah.