Aspirasi Proyek Kembali Berganti Nama “Dana Terarah”

SANGATTA. Anggota DPRD Kutai Timur dari Partai Demokrat Syahril menilai dana terarah di DPRD Kutim tahun 2014 mipir dengan aspirasi proyek DPRD Kutim tahun 2013 dan aspirasi bansos tahun 2010 dan 2011.

“Dana terarah anggota DPRD Kutim sama saja dengan aspirasi proyek. Itu hanya berganti baju saja. Namun tujuannya tetap sama.”ungkap Syahrir kepada wartawan ketika ditemui di Kantor DPRD kutim.

Sebelumnya Lanjut dia, aspirasi dewan tahun lalu dikatakan sebagai pokok pokok pikiran anggota dewan. “lalu tahun ini ganti nama jadi dana terarah. Jadi in permainan

Dikatakan, dana terarah tahun ini tidak merata bagi anggota DPRD. Sebab tahun ini ada yang dapatnya hanya Rp3,5 miliar, sedangkan ada yang puluhan miliar rupiah.

Lebih lanjut politisi partai demokrat ini mengatakan pihaknya belum mengetahui persis, siapa saja yang mendapat lebih banyak. Karena datanya semua ada pada Bappeda Kutim.

“Jujur saya, hanya dapat Rp3,5 miliar. Tapi yang lain ada yang dapat puluhan miliar,” Kata mantan ketua Fraksi Partai demokrat ini.

Karena ingin tahu “permainan” dana terarah  Syahril  mengaku meminta data dari Badan Perncanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Hanya saja, dia ditolak. Alasannya, karena  itu hanya Ketua DPRD yang boleh membuka. Atau atas perintah Ketua, Bappeda boleh buka.

“Ini kan aneh. Saya sebagai anggota DPRD saya tidak boleh tahu berapa dana terarah yang dialokasikan anggota DPRD. Apalagi masyarakat!. Karena it saya akan meminta lagi, kalau tidak saya akan gunakan cara lain, karena sekarang ini ada UU keterbukaan publik,” ketus Syahril.(WK01/wal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.