OPINI  

Sebuah Otokritik dari Perjalananku sebagai Rimbawan

    Oleh :     Irwan Ridwan     Tokoh Pemuda Kutai Tumur
Oleh :
Irwan Ridwan
Tokoh Pemuda Kutai Tumur

Sejak tahun 1998 aku Sudah mulai bergelut dengan Hutan dan kebijakannya.. ditambah 3 tahun masa sekolah di Sekolah Kehutanan Menengah Atas Samarinda. Maka genaplah 20 tahun aku mengenal kehutanan ini.

Menurut sejarah kehutanan, tahun 1978 (sebelum aku lahir) di dengungkan ideologi kerakyatan pada kongres Kehutanan ke 8 yaitu Forest for People dan Alhamdulillah sampai sekarang itu tidak terwujud dan hanya jadi Ideologi bayang baying.

Seharusnya pengelolaan hutan yg otoriter sudah bisa menjadi pengelolaan yg partisipatif, pengelolaan hutan yg timber oriented sdh bisa beralih ke resource oriented. Bagaimana penguasaan hutan oleh masyarakat ataupun penyelesaian desa dalam kawasan tidak menjadi prioritas Kementerian Kehutanan.

Lambannya realisasi Hutan untuk Rakyat membuka peluang besar kepada para Investor Sawit, Tambang, Hutan Tanaman Industri mengambil alih atau melepaskan tanah tanah Hutan secara besar besaran yg sudah sejak lama dihuni dan dikelola masyarakat hutan.

Fenomena perampasan tanah ini sangat banyak terjadi terutama adanya Hutan Tanaman Industri, Ijin Pinjam Pakai untuk tambang ataupun Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan.

Saya berharap bahwa fenomena ini bisa dihentikan.. Kementerian Kehutanan harus bisa merealisasikan Forest for People di daerah daerah dengan mulai memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk berusaha, berperan serta dalam mengelola hutan.. walaupun akhir akhir ini mulai dibuka kesempatan itu tapi berdasarkan fakta dilapangan itu adalah setengah hati alias tidak serius..

Sebagai penutup saya sendiri berharap agar Perampasan Tanah (land grabing) dalam kawasan hutan ini tidak terus menerus terjadi karena sejatinya masyarakat juga berhak mengelola hutan, ni sekaligus bisa meminimalisir konflik sosial di sektor kehutanan antara masyarakat setempat dengan Kementerian Kehutanan dan Perusahaan Perusahaan Swasta terutama perusahaan Multi Nasional yang ada di daerah..

20 tahun perjalanan hidupku dalam kehutanan dan segala kekurangannya tentunya tidak lantas membuatku surut dalam kecintaan sebagai Rimbawan.. karena saya pastikan bahwa selamanya aku bangga dan bersyukur sebagai seorang Rimbawan..

(Catatan seorang Rimbawan,Irwan, Sangatta, 2014)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.