Kepala Badan Lingkungan Hidup Kutai Timur E.A Rafiddin Rizal merasa kaget dengan adanya laporan dari Mantan camat Bengalon, M. Mursan yang mengatakan LH lambat menindak lanjuti laporan masyarakat yang telah masuk selama dua tahun, terkait dengan laporan pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan oleh Kontraktor Pt. KPC di pedayan desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon Kutai Timur.
“Katanya itu pecemaran itu sudah disampaikan selama dua tahun. Padahal itu kasus itum baru kami terima pada bulan Juli 2013 lalu. Makanya saya kaget juga” ungkap Kepala BLH Kutim E.A Rafiddin Rizal kepada wartawan saat di temui diruang kerjanya senin kemarin.
Lebih lanjut Rafiddin Rizal menambahkan, sejak menerima laporan itu pada bulan juli tahun lalu pihaknya langsung memerintahkan Kepala Sub bidang Wasda Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan M. Fadli untuk langsung terjung kelokasi untuk mengecek laporan tersebut.
“Yang jelas tim kami lansung terjung kelokasi. Namun pada saat itu kami belum menemukan sumbernya. Yang jelas skronologisnya ada pada pak Fadli, dan dewi. Karena dia yang terjung langsung kelapangan.” Katanya.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, Mantan Camat Bengalon Haji Mursan menilai, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kutai Timur, lambat dalam menangani kasus kasus pencemaran Lingkungan yang terjadi di Kecamatan Bengalon.
“BLH Sangat lambat menangani kasus pencemaran lingkungan yang telah merusak lahan warga di wilayahnya disekitar Pedaya, Desa Spaso Timur, Kecamatan Bengalon. “Ujar Mursan Selasa 11/3/2014.
Mursan menyebutkan, pencemaran lingkungan di kecamatan bengalon sudah hampir 2 tahun lamanya, namun tindak lanjut dari BLH sendiri. “Sejauh ini belum ada, pada hal seluruh data dan bukti pencemaran sudah diserahkan ke BLH” Ungkapnya.
