Sangatta, Wartakutim.com Komisi pemilihan Umum (KPU) Kutai timur menggelar rapat pleno terbuka menetapkan perolehan suara, sekaligus menetapkan caleg terpilih dan peroleh Kursi partai Politik di DPRD Kutim. Pelaksanaan rapat pleno tersebut berlangsung di ruang Rapat KPU Kutim gedung serbaguna Komples bukit pelangi sangatta, Selasa Kemarin.
Dalam rapat pleno dipimpin Fahmi Idris, ditetapkan Partai Golkar sebagai peraih suara dengan perolehan suara sebanyak 30.904 disusul Demokrat (26.513) dan Gerindra (21.480). Berkat raihan tersebut partai berlambang beringin itu dipastikan merebut kursi ketua DPRD dari Partai Demokrat. untuk priode 2014-2019.
Perolehan kursi, Golkar dan Demokrat sama-sama mendapat 7 kursi kemudian PPP dengan 6 kursi serta PDI Perjuangan sebanyak 5 kursi, partai Gerindra memperoleh 4 kursi disusul dengan partai Nasdem dengan raihan 3 Kursi, Sementara dari 40 kursi yang tetapkan, PBB sama sekali tidak memperoleh Kursi.
Selain menetapkan perolehan suara dan kursi, KPU juga menetapkan nama-nama Caleg terpilih yakni Ngaifuddin, Drs Yusuf Silambi MM MBA, H Agiel Suwarno, Siang Gaeh, I Ketut Jawina (PDIP), kemudian dari Golkar terdiri Sayid Anjas SE MM, Mahyunadi, Asti Mazar, Kadir, Kasmidi Bulang, Iriansyah dan Adi Susanto. Sementara Gerindra menempatkan Didiek Prabowo Kusumo, David Rante, Leny Susilawaty Anggraini dan Wilson Langet.
Caleg Partai Demokrat yang terpilih Agus Aras, Yulianus Palangiran, Andi Mappasereng, Hason Ali, Hj Nafsiah dan Alfian Aswad. Kemudian dari PPP terdiri Hasbullah, Uce Prasetyo, Joni, Rahmadi, Anton Darmawan serta Encek UR Firgasih.
Caleg Hanura yang akan segera berkantor di BP nanti yakni Herlang, Angga Redi Niata,dan Mastur Djalal. Sementara PKPI menempatkan Piter Palinggi, PKS diwakili Burhanuddin dan Agusriansyah Ridwan,PAN menampatkan ketuanya yakni Syarifuddin HAM, setelah itu PKB diwakili H Sobirin Bagus serta pendatang baru yakni Nasdem langsung mendapatkan 3 kursi yakni Kamsiah Rahman, Siswanto dan Arfan.
Penetapan suara ini diwarnai penolakan dari PBB. Menurut Sekertaris PPB Naharuddin, pihaknya tidak akan menandatangani hasil pemilihan yang kotor. “Bukan karena kami tak dapat kursi, tapi karena memang hasil pemilu ini kotor. Buktinya, ada anggota KPU ditahan karena permainan suara, PPK Sangatta Selatan semua masuk sel karena masalah ini. Jadi untuk apa menandatangani hasil pemilihan yang kotor,” jelas Sekertaris PBB, Naharuddin (ima).