Peristiwa

BPBD Gelar Rapat Kontijensi Penanganan Bencana

138
×

BPBD Gelar Rapat Kontijensi Penanganan Bencana

Sebarkan artikel ini
BPBD Gelar Rapat Kontijensi Penanganan Bencana
BPBD Gelar Rapat Kontijensi Penanganan Bencana
Kerja cepat dalam mempersiapkan antisipasi penenganan bencana menjadi prioritas BPBD Kutim, nampak Asisten Kesra Mugeni saat membuka acara. (JUNIA/HMS)

Sangatta,WARTAKUTIM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Kutai Timur menggelar rapat persiapan penyusunan kontinjensi pada Selasa (23/9) di Hotel Mesfa Mulia. Kegiatan itu digelar untuk fasilitasi penguatan kapasitas kesiapsiagaan daerah, apalagi penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi serangkaian kebijakan pembangunan, pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Acara dibuka oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Mugeni yang bertindak mewakili Bupati Isran Noor, dalam kesempatan tersebut dirinya menerangkan bagaimana konsep penyelenggaraan penanganan bencana yang mana memang dilakukan secara spesifik untuk melakukan penanganan mulai dari pra bencana hingga setelah bencana berlangsung. Dalam kesempatan ini, Plt BPBD Syahbuddin turut memberikan sambutan terkait penjelasan mengenai kisi-kisi rapat kontinjensi, hadir pula Kabaghumas Setkab Kutim Muchtar, serta beberapa pejabat terkait maupun juga pihak swasta.

“Penanganan bencana bukan hanya tugas BPBD semata-mata, jauh sebelum adanya badan yang bertugas menangani bencana ini. Pemkab Kutim melalui Dinas Sosial memiliki bagian yang memang bertugas menangani hal yang sama. Dari pengalaman selama ini, kerja penanganan bencana bukan hanya tugas dari BPBD akan tetapi diperlukan koordinasi dengan berbagi pihak mulai dari dinas-dinas terkait hingga pihak swasta. Kita tidak mengharapkan bencana terjadi, namun kesiapsiagaan adalah hal yang utama dan itu memerlukan fokus dan sikap tanggungjawab,” terang mantan Kepala Dinas Sosial ini.

Kotinjensi sendiri adalah merupakan sebuah acuan atau dokumen hidup yang harus direview secara berkala oleh pengambil kebijakan. Dokumen tersebut pada prinsipnya adalah kesepakatan bersama seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana baik oleh pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha, agar ada formalisasi penanganan darurat bencana. Jika kemudian bencana terjadi, maka rencana kontinjensi berubah menjadi rencana operasi tanggap darurat, setelah sebelumnya melalui pertimbangan hasil kaji cepat.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Syahbuddin mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan rapat kontinjensi adalah untuk menekankan komitmen bersama dalam penanggulangan bencana, dengan menekankan pada skenario dan pembagian tugas fungsi seluruh stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana. Wujud penyelenggaraannya yang ditekankan, agar terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, resiko, dan dampak bencana,

“Sifat rencana kontijensi adalah single hazard, hanya digunakan untuk satu jenis ancaman. Namun demikian dalam hal bencana benar-benar terjadi, dimungkinkan tedapat dampak ikutan atau bencana kedua yang merupakan bencana ikutan. Ruang lingkupnya mulai dari pengumpulan data, pembagian peran dan tanggungjawab antar sektor, proyeksi kebutuhan lintas sektor, penyiapan sumberdaya setiap sektor, pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan, komitmen untuk melakukan penijauan kaji ulang rencana, hingga rekon yang digunakan sebagai dasar dilaksanakan gladi,” tegas Syahbuddin.

Lebih jauh hasil akhir kegiatan kemudian memunculkan sebuah rencana aksi berupa simulasi besar-besaran penangulangan bencana yang akan dilakukan pada beberapa waktu kedepan, yang mana melibatkan lebih dari 400 orang. Terdiri dari personel BPBD, Dinas dan Badan, serta unsur-unsur kemasyarakatan seperti lembaga swadaya sosial, organisasi kemasyarakatan, serta para pelaku usaha. “Tujuan akhir tersebut sesuai dengan maksud dilakukannya rencana kontijensi, sehingga aksinya nanti benar-benar mampu menjadi pijakan dalam penenganan bencana sungguhan,” ungkap mantan Kabaghumas Setkab Kutim ini. (kmf3)