Sangatta,WARTAKUTIM.com – Sejak guru Bantil atau pria yang mengaku sebagai Nabi itu di jebloskan didalam penjara, para pengikutnya mulai satu persatu meninggalkannya.
Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kutai Timur (Kutim) Fahmi didampingi Kepala Bagian Kehumasan dan Aliran Firdaus menyebutkan sebanyak 30 persen pengikut Bantil telah memilih kembali ke jalan yang benar, mereka tidak lagi mempercayai dengan ajaran yang penuh kesesatan.
Namun dia tidak menyebutkan, berapa jumlah pengikut Bantil secara keseluruhan.“Dari catatan kita hingga saat ini, dari 100 persen pengikut setia Bantil, 30 persen diantaranya sudah kembali kejalan yang benar”kata Fahmi saat disambangi di Kantornya, Senin (30/3).
Menurut Fahmi, pengikut Bantil tidak hanya dari tidak hanya kalangan bawah yang memiliki pendidikan dibawah rata-rata saja yang ikut berguru dengan Bantil, namun kalangan atas yang tentunya memiliki pendidikan tinggi juga ikut terjebak bujuk rayu sang wali palsu.
“Pengikut Bantil saat ini, mayoritas berpendidikan rendah dan mereka menjadi pengikut setia Bantil. Hal ini diduga rendahnya pendidikan dan pemahaman agama merupakan salah satu faktor utama bertahannya pengikut Bantil hingga saat ini.Sehingga rayuan demi rayuan yang dilakukan Bantil berhasil untuk menghipnotis semua pengikutnya hingga saat ini.”katanya.
Dia menambahkan, saat ini Kemenag, terus mengawasi gerak gerik bantil, di kwatir kan Bantil masih menyebarkan aliran aliran sesat kepada masyarakat khususnya kepada masyarakat yang memiliki tingkat pemahaman agama.
”Siapa yang enggan masuk surga dengan cara singkat. Pasti mau semua. Karena nilai agama kurang, pendidikan kurang dan ditopang oleh bisikan –bisikan jin dari samping, atas dan bawah maka menjadilah pengikut yang taklik buta.”katanya.
