Berita PilihanPeristiwaRagam

Peduli Generasi Muda, Mahasiswa Asal Kutim Buka Klinik Jalanan

174
×

Peduli Generasi Muda, Mahasiswa Asal Kutim Buka Klinik Jalanan

Sebarkan artikel ini

Klinik Jalanan
Sangatta, WARTAKUTIM.com – Dua mahasiswa asal Kutai Timur yakni Haerdy Pratama Wijaya dan Dian Kurnia Dwi Saputri, terjun membuka klinik jalanan. Organisasi yang didirikan pada 30 Maret 2015 di Samarinda, Kalimantan Timur ini adalah sebuah gerakkan untuk menyelamatkan anak jalanan dari berbagai tindak kejahatan atau hal negatif lain yang ditemukan pada aktifitas jalanan. Seperti yang kita ketahui bagaimana sekarang ini, marak aksi penggunaan lem sebagai bahan untuk nge-fly alias mabuk atau aksi lainnya.

Untuk itulah, Haerdy Pratama Wijaya selaku CEO Klinik Jalanan bersama rekan-rekan sebayanya seperti Fitiyani, Jainal Arifin, Prilly Rufaida Ariyanti, Arifwan, Dian Kurnia Dwi Saputri serta Nur Tsuraya. Mengabdikan diri dalam organisasi yang menjadi pusat pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi anak binaan pecandu Lem.

“Misi kita jelas yakni mewujudkan anak binaan yang sehat secara fisik, psikis, dan rohani. Mengembangkan minat bakat anak jalanan. Selain itu klinik jalanan merupakan wadah aktualisasi diri pemuda/pemudi untuk peduli dengan keadaan sosial khususnya anak jalanan. Ini murniproyek sosial untuk sesama, mengingat Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi dengan angka pencandu lem yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan salah satu kalangan yang sangat beresiko menjadi pecandu lem adalah anak jalanan. Kita berupaya untuk menggerakkan kesadaran kawan-kawan di jalan,” ungkap Haerdy.

Walau masih terbilang muda, gerakan ini sudah mampu menunjukkan aksi yang nyata dengan meluncurkan workshop relawan sebagai rangkaian terakhir dari proses seleksi relawan. Sebelumnya mereka telah menjalani pendaftaran secara online dan dilanjutkan dengan proses wawancara yang bertempat di lentera Mahakam pada 4-6 September lalu. Workshop yang diadakan pada sabtu lalu ini dihadiri oleh salah satu pemateri bertaraf nasional, Mukhlis Ndoyo yang merupakan mantan Presiden BEM ITS, Surabaya.

Workshop yang diadakan di Awang Faroek Institut ini bukan hanya bertujuan untuk men-charge kembali semangat gerakan relawan namun juga menjadi ajang pelatihan di 3 bidang sekaligus yaitu rehabilitasi, motivasi, dan studi dengan mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, yaitu dr.Chandra Ramdhani dari Badan Narkotika Nasional regio Samarinda, Aulia Suhesty, S.Psi, M.Psi.,dan Siti Aminah, SST, M.Kes. Hal ini guna mempersiapkan para relawan sebelum terjun langsung menghadapi persoalan anak jalanan nantinya. Bersama dengan 51 relawan baru yang telah menjalani pelatihan, klinik jalanan menyatakan siap berjuang untuk membantu menyelesaikan persoalan anak jalanan dengan kecanduan lem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.