Sangatta, WARTAKUTIM.com – Pemkab Kutim siap untuk mendapatkan penilaian dan verifikasi langsung oleh Kementerian Kesehatan terkait program Kabupaten/Kota Sehat. Hal tersebut terlihat saat Dinas Kesehatan memberikan presentasi dan implementasi forum kabupaten sehat yang digelar di Hotel Grand Victoria Sangatta belum lama ini.
Dari Kementerian Kesehatan sendiri mengirim Misriati untuk melakukan pertemuan dan pengechekkan langsung ke lapangan. Yang mana dalam kesempatan yang tersebut hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Suprihanto, Ketua Forum Kabupaten Sehat Kutim Anton, Dinas Kesehatan Yusuf dan sejumlah pimpinan SKPD, FKPD dilingkungan Pemkab Kutim.
Kedatangan tim verifikasi yang berjumlah Sembilan yaitu empat dari pusat dan tiga dari Provinsi di Ketuai oleh Misriati atau akrap disapa Atik ialah sebagai langkah menindak lanjuti berdasarkan laporan dari Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kutim yang telah diberikan pada bulan April lalu ke pusat. Ada sejumlah tatanan yang akan dilihat langsung tim verifikasi dalam program Kabupaten Kota Sehat ini, untuk Kutim sendiri termasuk pertama kali ikuti didalamnya mengajukan lima tatanan, pertama pariwisata sehat, pemukiman sehat, kawasan pertambangan sehat, kawasan industri sehat dan terakhir perkantoran sehat.
Kepala Bappeda Suprihanto mengatakan, pihaknya sebagai pembina mendukung terus Kabupaten Sehat, tinggal implementasi yang terjadi dilapangan saja yang tentu akan mempengaruhi indicator penilaian, diakui memang pendanaan masih belum tetapi adanya niat dengan prinsip memberdayakan itu menjadi modal utama. “Intinya kita bukan mencari penghargaan namun ingin menjadikan Kabupaten kita ini sehat, dimana kalo bukan kita siapa lagi yang menjadi pionernya, dengan keinginan bersama-sama untuk memperbaiki lingkungan kita. Apalagi FKS Kutim telah membuat berbagai indikator melalui Kelompok Kerja (Pokja) yang ada, indicator tersebut dapat diperankan dan dimaksimalkan juga oleh rekanan baik itu swasta, perusahaan tambang maupun perkebunan untuk terus berpartisipasi antara lain dengan dana CSR pada program Kementrian ini,” jelasnya.
Ketua tim verifikasi dari Kementrian Kesehatan Mistiati menyebutkan bahwa pihaknya bukan saja menilai, tetapi juga mencocokan dokumen. Untuk selanjutnya dikirim kepusat, apakah sudah sesuai dengan keadaan dilapangan, memang ada kalanya dokumen yang diberikan terdapat kekurangan tetapi malah pada saat dilapangan terlihat maksimal, atau sebaliknya”, ungkap Misriati.
Pengumman terkait Kabupaten/Kota Sehat sendiri akan dilakukan pada 12 November 2015, dengan kata lain Kutim diharapkan dapat lolos dan layak. Sehingga kecendrungan untuk Kabupaten/Kota yang pertama kali mengikuti verifikasi akan mendapatkan penghargaan Swasti Saba oleh Presiden RI Joko Widodo. Jika kemudian lolos lagi, maka Kutim dapat berkompetisi dengan daerah lainnya di Indonesia untuk mendapatkan penghargaan selanjutnya berupa Perhargaan Wiwerda dan terakhir Penghargaan Wistara. (SHD)