Sangatta,wartakutim.com – Hujan yang tak kunjung turun sejak dua minggu terakhir membuat ratusan petani di beberapa tempat di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, terancam gagal panen. Bukan saja padi yang dipastikan gagal panen, tapi beberapa jenis tanaman jangka pendek juga ikut mati, seperti jagung, kedelei dan sayuran.
“Saya pastikan kami gagal panen, karena sudah hampir dua minggu hujan tidak turun. Bahkan panasnya luar biasa sekarang ini,” kata Pdt Ely di Sangatta, Sabtu (9/4).
Menurut Pdt Ely, warga Suku Dayak di Sangkima, Sangatta Selatan, sangat mengeluhkan kondisi cuaca panas saat ini. Bahkan sungai-sungai kecil yang selama ini menjadi tumpuan warga juga sudah mengering semua.
“Warga di sini yang berada dalam satu kelompok tani sangat sulit memperoleh air untuk menyiram tanaman. Bahkan untuk minum dan mandi juga sulit sekarang ini,” katanya.
“Saya kira, jika dalam satu minggu ini hujan tidak turun, kami akan mengalami gagal panen semua jenis tanaman,” kata Pdt Ely.
Ia menambahkan, para petani juga belum berani menjadwalkan kapan akan menanam padi ladang, sebab musim kemarau yang saat ini sudah mulai melanda Kutim.
Sekarang ini kami petani hanya fokus pada pembersihan lahan, sehingga pada saat sudah musim hujan, tinggal menanam saja.
Kondisi sama juga dirasakan ratusan warga petani di Desa Long Nyelong, Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Menurut Gerawan, warga Desa Long Nyelong, sudah sepuluh hari lebih ini hujan tidak turun di daerahnya, sehingga banyak tanaman milik petani kekeringan.
“Kami sekarang meengalami kekeringan tahap dua. Jika ini berlanjut maka kami akan kekurangan makanan pokok,” kata Gerawan. (as/yss)