SANGATTA – Per 1 Mei 2016 tiga hari mendatang, halaman Pasar Induk Sangatta (PIS) akan disulap menjadi tempat wisata kuliner atau angkringan.Diperkirakan, ada sekitar 80 pedagang yang akan memadati halaman gedung utama pasar. Terdiri, 40 pedagang pasar utama dan 40 pedagang pindahan dari folder Ilham Maulana. Dikatakan Kepala UPTD Pasar Pasombaran, tempat wisata kuliner kedua setelah Taman Bersemi ini akan buka dari pagi hingga malam hari sekira pukul 01.00 wita dini hari.
”Jadi nantinya, ada pedagang soto, gorengan, bakso, ikan bakar, sate, rica-rica, gado-gado dan semua jenis makanan berat maupun kecil. Jadi lengkap semua untuk memuaskan konsumen,”ujar Pasombaran.
Perubahan status dari halaman parkir menjadi wisata kuliner ini katanya, karena sebelumnya sebagian pedagang mengeluh lantaran banyak barang dagangan yang diperjualbelikan didalam ruangan kosong pembeli. Tak sedikit pula yang mengeluh dengan pedagang bakaran seperti sate dan ikan, atas asap yang ditimbulkan.
”Karena banyak pedagang yang mengeluh, maka Bupati meminta untuk dipindahkan ke halaman saja. Karena intruksi itu, maka kita langsung melaksanakannya dengan cepat. Mudahan saja awal bulan ini sudah bisa dipergunakan,”katanya.
Nantinya, jika jadi ditempatkan dihalaman pasar, maka pemerintah akan memfasilitasi tenda dan tempat. Tentunya, dalam proses pemilihan tempat akan diatur ulang oleh UPTD Pasar. Salah satu upaya ialah dengan cara mengundi. Sehingga, apapun hasilnya tidak menciptakan kecemburuan antara satu dengan yang lain.”Kita gak mau terjadi apa-apa. Makanya, perlu diatur. Baik tenda maupun tempat. Biar adil maka kita undi saja,”katanya.
Sedangkan lokasi dalam pasar yang sudah dikosongkan akan diubah menjadi tempat barang kering. Seperti halnya baju dan celana, assesoris, dan pernak pernik khas Kutim.Sehingga, semua isi pasar baik didalam maupun diluar dipadati oleh pedagang.”Mudahan saja dengan demikian, akan menciptakan pasar semakin ramai dan banyak dikunjungi,”katanya.
Namun satu yang menjadi kendala. Dipastikan halaman parkir akan semakin menyempit lantaran diambil sebagian oleh pedagang. Karenanya, pihaknya perlu ekstra strategi untuk mengatur hal tersebut agar kebutuhan pedagang maupun parkir dapat terpenuhi semuanya.”Memang lahan parkir lagi nantinya yang menjadi masalah. Tetapi, intinya kita uji coba dulu. Jika ada hambatan, maka perlu dievaluasi lagi. Yang jelas sekarang, pasar jadi ramai.Itu tujuan utama kita,”katanya
