
SANGATTA. Penyidik Polres Kutim Rabu (27/7) kembali menggelar rekontruksi pembunuhan Neysa Nur Azlya (5), yang dilakukan tersangka Jurjani alias Ijur (45), warga Desa Benua Baru Ulu, Sangkulirang, yang tak lain tetangga korban. Rekontruksi berlangsung lancar, di halaman Mapolres Kutim, meskipun adegan yang dilakukan bertambah menjadi 45, dari 36 adegan, dalam prarekontruksi yang dilakukan minggu lalu. Rekontruksi dihadiri Kasi Pidum Kejari Sangatta Amanda SH, serta Penasehat Hukum (PH) Ijur, Arianto SH. Ijur pun dengan lancar memperagakan bagaimana dia menjemput korban, mencabuli, membunuh hingga membakar korban untuk menghilangkan jejak.
Dalam rekontruksi ini, Ijur merubah keterangannya, terkait awalmula dia panas melihat kakak korban yang dia suka, ternyata sedang berduaan dengan pacarnya. Sebelumnya, dalam pra rekontruksi, Ijur mengakui panas, karena melihat kakak korban yang dia suka, melintas bersama dengan kekasihnya, sehingga dia pikir untuk balas dendam.
Adegan lain, yang juga bertambah adalah ketika tersangka ambil sepeda, lalu pergi membuang korek yang dia gunakan membakar korban. Dimana saat itu, dia bertemu dengan Sabnah, ibu korban, lalu panik, dan membuang sepeda pinjamannya, lalu melarikan diri.
Kepada wartawan, Kapolres kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena serta Kanit Pidum Ipda M Rakip Rasi mengatakan, rekontruksi ini untuk menambahkan beberapa keterangan saksi dan adengan yang sebelumnya belum terungkap pada prarekontruksi. Termasuk keterangan baru dari para saksi.
“Rekonstruksi untuk memastikan keterangan yang telah disampaikan tersangka kepada penyidik. Pasalnya, keterangan yang disampaikan tersangka, terkadang berubah-ubah, sehingga rekonstruksi diperlukan untuk menguatkan keterangan tersebut. Sebab saat ditanya, dia ini terkadang hanya bilang, iya, iya saja,” katanya.
Selain itu, rekonstruksi itu sekaligus untuk memperjelas sejumlah keterangan yang didapatkan pihaknya, dan keterangan dari saksi-saksi baru. Setelah disatukan, ternyata memang masih ada potongan cerita dan kejadian yang belum tergambarkan. (ima)