WARTAKUTIM.com, SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim 2017 , akan diprioritaskan untuk membayar utang ke pihak kontraktor yang menjadi rekanan pemkab Kutim.
Namun, pemkab Kutim juga tetap mengupayakan agar pembayaran proyek yang telah selesai dikerjakan oleh pihak kontraktor khususnya kontraktor skala menengah kebawahakan dibayarkan akhir tahun 2016.
“Sebenarnya kalau mau sefty (aman) kita selesaikan tahun 2017. Tetapi dalam perjalanan ini, sampai Desember 2016 kami masih usahakan, berapa pun kita dapat, kita akan selesaikan. Mungkin yang proyek yang kecil-kecil, khususnya kontraktor menengah kebawah dan yang baru belajar proyek itu yang kita prioritaskan,”ujar Kasmidi, saat ditemui rumah makan kwali belum lama ini.
Menurut politisi partai Golkar ini, ditengah defisit anggaran yang membelit Pemkab Kutim, pihak akan mencari pinjaman bank plat merah dan jasa keuangan SMI untuk membayar utang pemerintah ke pihak kontraktor.
Dikatakannya, utang pemkab Kutim ke pihak kontraktor pelaksana proyek mencapai sekitar kurang lebih Rp 600 milliar. Seluruh pekerjaan skala kecil maupun besar telah 100 persen telah dikerjakan yang belum dibayar.
“Kita akan coba meminjam dana ke bank BPD (Bank Kaltim). Karena Utang kita sekitar Rp 600 M, proses pekerjaan proyek yang progresnya sudah 100 persen yang belum dibayar. Ini bisa saja bertambah atau tidak,”ungkapnya.
Wabup Kasmidi menambahkan, usulan peminjaman ke pihak bank BPD dan SMI telah mendapat persetujuan dari pihak DPRD. “Dari hasil rapat banggar kemari dengan DPRD, mereka juga setuju untuk meminjam karena itu solusi. Pinjaman ini nantinya untuk membayar utang 2017,”terangnya.
Namun, Kata mantan anggota DPRD Kutim ini, jumlah alokasi pinjaman di bank Kaltim cukup dibatasi. Pemkab Kutim hanya dapat meminjam sekitar Rp 10 M. Tetapi pihaknya berupaya melobi bank plat merah lainnya dan SMI agar pinjaman dapat sesuai target yang di Inginkan.
“Ada beberapa bank yang kita ajukan permohonan peminjaman. Hanya yang paling respon bank kaltim. Tetapi mereka tidak bisa banyak. Dia (Bank Kaltim) mengalokasikan pinjaman se Kaltim dan Kaltara itu kurang lebih sekitar Rp 300 M. Kemungkinan kalau semua daerah meminjam, kita hanya bisa dapat Rp10 M saja,”terangnya.