WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA, Warga Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur, Muhammad Fajar berhasil menorehkan prestasi di Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada acara wisuda yang digelar, Rabu (26/7), Fajar berhasil lulus sebagai dokter hewan (drh), hanya dalam waktu 32 bulan, sejak masuk kuliah pada 2014 silam.
Tidak hanya itu, putra pasangan Syahruddin dan Nurrahmah itu, mampu meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 3,67 atau predikat Magna Cum Laude. Fajar adalah alumni SMAN I Sangatta Selatan, kelahiran Sangatta, 29 Januari 1993.
Fajar mengikuti kuliah pada Program Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan di IPB, dengan beasiswa penuh dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Beasiswa tersebut berhubungan dengan program pascatambang KPC, yang ingin menggali sumber ekonomi non tambang, salah satunya peternakan.
Saat diwawancarai beberapa hari lalu, Fajar mengatakan, setelah wisuda ini akan kembali ke Kutai Timur dan ingin mengembangkan sektor peternakan. Salah satu model yang saat ini ada, menurut Fajar adalah Peternakan Sapi Terpadu (PESAT), milik KPC. Ia berharap, PESAT yang memiliki fasilitas penggemukan sapi potong dan sapi perah, bisa menjadi model pengembangan di Kutai Timur.
Terkait penyelesaian studinya dari IPB, Fajar mengaku gembira dan sangat terharu melihat kembali perjuangannya meraih gelar dokter hewan. Untuk semua hal itu, Fajar menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPC, yang menurutnya telah memberinya kesempatan untuk meraih cita-citanya menjadi dokter hewan.
“Saya sangat berterima kasih kepada KPC karena telah memberi kesempatan kepada saya untuk bersekolah. Tadinya saya tidak ada bayangan sama sekali bisa menjadi dokter hewan. Namun saat ini saya dapat dengan bangga menyatakan bahwa saya ini adalah seorang dokter hewan,” kata Fajar dengan mata berkaca-kaca.
“Saya juga sangat berterima kasih kepada Ibu Nurul (Nurul Karim, Manager CE, red) , Pak Budi (Supervisor Education, red) dan staff KPC lainnya yang terus memberikan bimbingan dan support yang tak henti-hentinya kepada saya, hingga saya meraih gelar dokter hewan,” sambung Fajar.
General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD) KPC Wawan Setiawan menyampaikan ucapan selamat kepada Fajar dan mengaku bangga atas prestasi tersebut. “Saya merasa bangga atas prestasi Fajar sebagai anak Kutai Timur. Ini berarti Fajar bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan KPC. Semoga prestasi ini bisa membanggakan juga untuk Kutai Timur,” ujar Wawan.
Fajar adalah salah satu dari 10 orang Putra-putri Kutai Timur, yang dikirim KPC untuk kuliah di IPB sejak tahun 2008 lalu. Program beasiswa ini berkaitan dengan rencana pascatambang KPC, agar ada alternative ekonomi baru selain tambang batubara. Peternakan dipilih karena saat ini, Indonesia masih kekurangan daging untuk kebutuhan sehari-hari.(*)
