WARTAKUTIM.co.id – Anggota DPRD Kutai Timur David Rante menggelar reses 1 tahun 2018 didaerah pemilihannya Rukun Tetangga 19 Gang Nuri Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara yang dihadiri ratusan warga dari berbagai elemen masyarakat setempat.
berdasarkan pantauan awak media, Nampak kelihatan antusias warga menghadiri acara reses Dewan. Selain itu juga terlihat semangat warga secara bergantian menggatikan aspirasi mereka seperti pertanyaan cukup unik yang dilontarkan oleh Bu Dorce (58), warga rt19 gang nuri Singa Gembara ,kutai timur.
Kegiatan reses anggota DPRD Kutai Timur Dari Komisi B, David Rante, dalam sesi tanya jawab dan penyerapan aspirasi,saat peserta yang lain ramai mengusulkan mengenai infrastruktur seperti jalan, drainase,pengadaan alat untuk posyandu,ibu ini malah menanyakan kapankah Kutai Timur bebas defisit,pertanyaan ini terlontar karena sebagai suplier kontraktor daerah,imbas defisit jelas dirasakan olehnya.
“Saya tidak menanyakan soal anggaran, saya cuma mau menanyakan kapankah kiranya Kutai Timur ini bebas dari kata defisit, itu saja.”ucap Dorce didepan semua hadierin.
Kemudian mendapat pertanyaan seperti itu David rantepun menjelaskan bahwasanya keadaan perekonomian kutai timur memang masih belum stabil dikarenakan masih adanya hutang anggaran pemerintah diakibatkan dipangkasnya beberapa pos pendapatan daerah oleh pemerintah pusat salah satunya adalah dana bagi hasil dari berbagai sektor industri, migas dan pertambangan yang merupakan salah satu pos pendapatan pemerintah daerah yang memberikan sumbangan besar untuk menggerakkan perekonomian daerah.
“Kami bersama pemerintah daerah masih berusaha mengatasi defisit yang terjadi di kutai timur, pemangkasan dana bagi hasildari sektor industri,pertambangan dan migas dari pemerintah pusat ke pemerintah kabupaten kutai timur membuat imbas seperti ini, kedepannya untuk menanggulangi dampak ini kami di DPRDmeminta pemerintah daerah untuk memacu dan lebih mengoptimalkan sektor sektor unggulan di Kutai Timur,untuk meningkatkan pendapatan asli daerah(PAD)supaya kita tidak lagi ketergantungan terhadap dana bagi hasil dan dampak dari pengurangan anggaran ini cepat terselesaikan.”pungkasnya (ADV)