KaltimNasionalRagam

Hasil Studi Banding Wabup Ke Taman Nasional Mulu Malaysia

179
×

Hasil Studi Banding Wabup Ke Taman Nasional Mulu Malaysia

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Kunjungan Wakil Bupati Kasmidi Bulang bersama dengan Kepala Dinas Lingkungan (DLH) Kaltim Riza Indra hadi dan Bupati Berau Muharram ke Taman Nasional Mulu, Malaysia pada 26-30 April lalu. Menghasilkan beberapa langkah strategis, dalam melakukan pengembangan dan pengelolaan potensi Karst Sangkulirang-Mangkalihat.

Wakil Bupati mengakui jika kunjungan ke salah-satu situs warisan dunia yang masuk dalam daftar United Nations Educational, Scientific and Cultral Organization (UNESCO) di Taman Nasional Mulu tesebut, membuka banyak ide segar bagi Pemkab Kutim dalam mengembangkan potensi karst di daerah ini.

“Kita kesana itu tidak sia-sia, karena pada saat itu ada pihak Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan kegiatan ini difasilitasi oleh LSM Internasional dari Amerika yakni Tropical Forest Conservation Act (TFCA-II, red). Yang mana kegiatan ini menghasilkan sebuah rekomendasi berupa penyusunan masterplan pengelolaan Karst Sangkulirang-Mangkalihat, di wilayah Kutim dan Berau. Agar kemudian didorong menjadi salah-satu situs warisan dunia yang diakui oleh UNESCO,” tegas lelaki bertubuh tinggi besar ini.

Kasmidi mengaku gerakan ini tidak saja digawangi oleh Kutai Timur, tetapi juga oleh Pemkab Berau dan Dinas Lingkungan Hidup Kaltim sebagai leading sector dalam pengembangan Karst Sangkulirang-Mangkalihat. Maka proses memajukan sektor pariwisata alam di Kalimantan Timur agar mampu mendunia, tidak sulit untuk diwujudkan dalam waktu dekat. Bahkan untuk perbandingan saja, tofografi karst di Kutim jauh lebih baik dibandingkan dengan yang ada di Mulu. Baik itu dalam hal luasan wilayah, keragaman bentuk dan tinggi goa, maupun banyaknya jumlah goa.

Hanya untuk saat ini, support Pemerintah Malaysia dalam sektor pariwisata terbilang pesat dibandingkan Pemerintah Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat, dengan adanya lapangan pesawat terbang dan hotel bintang lima di kawasan Taman Nasional di negeri Jiran. Bahkan pengembangan fasilitas tersebut tak berpengaruh pada penilaian UNESCO, untuk menjadikan Taman Nasional Mulu sebagai salah-satu situs warisan dunia.