BeritaPolitikSamarinda

Rusmadi: Banjir itu Akibat Ulah Manusia

207
×

Rusmadi: Banjir itu Akibat Ulah Manusia

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID, SAMARINDA – Soal banjir yang kini jadi momok bagi warga kota Samarinda, ini ada nasehat bijak disampaikan calon Gubernur Kaltim Rusmadi Wongso saat bersilaturahmi dan buka puasa bersama dengan warga Kebun Agung Jalan DI Panjaitan Saamarinda, Kamis (31/5/2018). Kata dia;  itu akibat ulah manusia.

Rusmadi mengajak warga Kota Tepian untuk tidak ikut-ikutan hanya menyalahkan faktor alam sebagai penyebab banjir yang belakangan semakin parah. Karena pada dasarnya, andai saja manusia berbuat baik kepada alam. Maka, alam akan bersahabat dengan manusia.

“Banjir di Samarinda buah dari perbuatan manusia. Karena perilaku kita sebagai warga yang kurang peduli dengan lingkungan, ditambah oleh peranan pemerintah yang dalam kebijakannya tidak bersahabat dengan lingkungan serta tidak tertatanya kota,” kata Rusmadi.

Dia memberi contoh kebijakan yang tak bersahabat dengan lingkungan. Misalnya, sebesar 70 persen kawasan kota Samarinda sekarang ini dikuasai pertambangan batubara dengan lahan terbuka.

“Sehingga, daerah tangkapan air tidak ada lagi. Air hujan akhirnya lari ke jalan-jalan,” kata Rusmadi.

Untuk itu, Rusmadi melihat ke depan perlunya keseimbangan dalam pembangunan. Sektor ekonomi harus terus digerakkan tapi tetap memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya.

“Jangan sampai kita hanya mengejar nilai ekonomi dengan keuntungan bagi kita saat ini. Tapi, dampak kerugiannya yang ditimbulkan terkena anak cucu kita kelak,” ujar Rusmadi.

Arah pembangunan yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi dengan aspek lingkungan sudah didesain Rusmadi-Safaruddin dalam gerakan Kaltim Bermartabat. Di situ tertera 10 program atau dasacita, yakni “Kaltim tanpa banjir” dan juga “Kaltim Lestari”.

Kaltim Bermartabat akronim dari berdaya saing, mandiri, aman, sejahtera dan berkelanjutan adalah jawaban dari kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur. Di dalamnya terdapat rencana besar yang menurut sejumlah pakar dari kalangan akademisi masuk akal dan bisa direalisasikan.

Dalam lima tahun ke depan, ketika provinsi Kaltim dipimpin oleh Rusmadi-Safaruddin, maka perubahan akan terjadi. Misalnya dalam hal lapangan kerja, menurut Rusmadi, dia memprioritaskan membuka lapangan kerja di sektor tambang, pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan.

“Namun, sektor yang digali ini terukur dan terkendali, tidak sampai merusak lingkungan,” katanya.