WARTAKUTIM.CO.ID – Siapa sangka Sekolah Menengah Atas 2 (SMADA) Sangatta Utara mampu merebut prestasi tertinggi pada gelaran Honda Developmental Basketball League (DBL) East Kalimantan Series 2018 pada Sabtu (11/8) lalu di GOR Segiri, Samarinda Kalimantan Timur. Tim basket putra asal Kabupaten Kutai Timur berhasil mengandaskan perlawanan SMA 2 Samarinda, yang merupakan presentasi kebanggaan tim basket Ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Skor akhir 42 – 35, membuat SMADA Sangatta berhasil menetapkan DNA mereka menjadi Juara, sesuatu yang tidak terlintas sedikitpun dalam benakn anak-anak dari wilayah Timur, Kaltim ini. Namun berkat ketekunan dan ketahan mental yang terus diyakinkan oleh pelatih tim basket putra, yakni Riswan Andi. Agar para pemainnya terus mengembangkan diri pada tiap-tiap pertandingan yang dihadapi, termasuk pembelajaran penting di babak Fantastic Four. Membuat mereka yang tidak dianggap sebelumnya oleh tim-tim basket asal wilayah Kaltim lainnya seperti Samarinda dan Balikpapan, harus angkat topi untuk anak-anak SMADA.
“Ini prestasi yang ditunggu-tunggu bahkan diidam-idamkan oleh tim basket tingkat SMA di seluruh Indonesia, karena tidak mudah untuk mendapatkan, apalagi memimpikannya. Akhirnya kita dapat membawa Piala Honda DBL East Kalimantan Series 2018, ke Sangatta. Dengan prestasi ini, jelas kedepannya akan membuat semangat tim-tim basket asal Kutim tidak boleh rendah diri dari tim basket lainnya di Kaltim, terutama tim basket SMADA. Karena tantangan kedepannya akan jauh lebih besar lagi,” terang pelatih penganggum White Chocolate alias Jason Chandler Williams, pemain NBA tahun 2000-an yang bermain di Orlando Magic.
Persiapan sebelum menjuarai DBL, juga menjadi pondasi utama dalam membentuk tim basket putra pada salah-satu SMA favorit di Kutim tersebut. Sehingga Riswan tidak ragu untuk terus melatih dan membentuk timnya agar mampu berbicara banyak di ajang tersebut.
Melatih SMADA Sangatta Utara sejak tahun 2017 lalu, Riswan Andi telah membuat pondasi pada Februari 2017 dengan mendudukan tim yang dilatihnya menjadi Juara I dalam ajang basket tingkat Kaltim yakni YPK Cup, yang berlangsung di Bontang. Adapun pada ajang DBL 2017, tim basket putra SMADA hanya berhasil mencapai babak semifinal.
“Anak-anak bermain sebagai tim secara keseluruhan, mereka bermain dengan baik dan dengan determinasi tinggi pada tiap-tiap pertandingan. Saya yakin pada mereka, dan diproyeksikan diantara mereka akan memperkuat tim basket Putra Kutim dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi Kaltim pada Desember mendatang,” terang penggila berat klub NBA San Antonio Spurs ini, pada Wartakutim.co.id.
Soal permainan, Riswan Andi tetap meyakini jika fast break adalah jalan utama mencapai juara. Lelaki yang pada saat aktif bermain basket, berposisi sebagai point guard ini, sangat percaya diri dengan hal itu. Mengingat serangan cepat dan serentak, akan selalu mengacaukan pertahanan tim lawan, bahkan sebelum lawan berfikir hendak menyerang.
“Ini yang saya gunakan sebagai salah-satu kunci membawa SMADA menjuarai DBL, dengan menempatkan satu hingga dua penyerang dalam posisi bebas untuk mencetak angka atau poin dalam permainan ini. Seperti yang ditunjukkan oleh Mario Wuysang pemain basket CLS Knight Surabaya di IBL Indonesia, saat bermain. Keren sekali, melihat anak-anak yang tanpa sadar menjelma menjadi pemain-pemain hebat tersebut. Semoga kedepannya mereka ada yang menjadi pemain basket profesional untuk IBL maupun NBA,” tutupnya sembari tersenyum. (Wars)