WARTAKUTIM.CO.ID – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Tuah Benua Kutim menargetkan penambahan jumlah pelanggan baru untuk Kecamatan sangkulirang. Mengingat selama ini masyarakat setempat hanya mengandalkan air bersih yang dijual-belikan oleh beberapa warga setempat, dengan menggunakan mobil bak terbuka yang dimuat tandon air berisi 1.200 liter. Yang sumbernya berasal dari mata air yang berada di kecamatan tetangga yakni di Kaliorang, dengan kualitas air pengolahan seadanya.
Direktur PDAM Kutim Aji Mirni Mawarni menyebutkan jika pihaknya telah membahas terkait persoalan ini dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan percepatan pemasangan jaringan dan pelayanan pada masyarakat di Sangkulirang. Karena potensi pelanggan baru di salah-satu kecamatan tertua di Kutim tersebut, berkisar antara 500 hingga 1.000 pelanggan baru potensial.
“Potensi untuk di Sangkulirang lumayan besar disana, kemungkinan antara 500 hingga 1000 pelanggan baru dapat tercapai. Karena penduduk di kecamatan tersebut cukup padat, minimal angkanya 500 saja! Itu sudah lumayan untuk pengembangan usaha PDAM. Target Bupati Ismunandar, tahun ini harus sudah dapat beroperasi,” terangnya saat ditemui Wartakutim.co.id.
Akan ada dua alternatif sumber mata air, yang direncakana pihak PDAM Tirta Tuah Benua sebagai sumber pasokan air untuk warga di Sangkulirang. Yakni di Kaliorang dan atau memanfaatkan sumber yang berada di sekitar Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy. Namun dalam hitung-hitungan yang paling mudah, cepat, dan murah biaya operasionalnya, bisaja jadi alternatif kedua yang jadi pilihan.
“Diskusi telah dilakukan dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim dan Satuan kerja (Satker) Air Minum, tentang dua alternatif sumber air untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni di Kaliorang dan KIPI Maloy. Untuk memilih Kaliorang sebagai daerah pemasok, mengingat PDAM memiliki Instalasi Pengeolahan Air (IPA, red) yang kekuatannya sebesar 50 liter perdetik, dan baru dimanfaatkan sebesar 3 liter perdetik. Artinya ada sisa 47 liter perdetik air yang bisa tersalur ke pelanggan baru di kawasan tersebut,” ungkapnya Aji Mirni Mawarni lebih jauh. (Wars)