SANGATTA – Perubahan status dari Badan Narkotika Kabupaten (BNK) menjadi Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten, merupakan solusi terbaik untuk mengatasi maraknya kasus narkoba lintas daerah dan lintas provinsi di Kalimantan Timur. Terlebih Kutim merupakan salah-satu daerah rawan narkoba, mengingat wilayah darat maupun lautnya, sama-sama berpotensi besar sebagai sarana pengedar narkoba untuk membawa produk haramnya hingga ketangan pecandu.
Hal ini terkait kewenangan dalam melakukan penindakkan, dan jelas akan berdampa besar dalam mengatasi segala persoalan terkait maraknya peredaran narkoba di Kutim. Diakui oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang yang juga merupakan Ketua BNK Kutim, jika proses perubahan BNK jadi BNN Kabupaten terus berjalan hingga sekarang.
“Mengenai proses ini, telah dilakukan sejak tahun 2016 lalu. Bahkan dalam pertemuan terakhir dengan pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Kaltim, usulan terkait hal ini juga kami sodorkan. Terus-terang mengenai perubahan status tersebut, akan berdampak pada peralihan seluruh program penanganan dan pencegahan yang mengikuti instruksi pusat,” pungkas Ketua BNK Kutim.
Adapun terkait apa-apa saja yang dilakukan BNK Kutim, tentu seperti yang diketahui oleh masyarakat saat ini. Yakni upaya-upaya preventif agar penyebarluasan narkoba dari lingkungan sosial hingga lingkungan keluarga, dapat berjalan efektif dan efisien.
“Kita tidak saja melibatkan pihak Kepolisian, namun juga bekerjasama dengan pihak Kodim 0909 Sangatta, Kejati Kutim dan instansi-instansi vertikal lainnya. Untuk sama-sama memberantas dan mencegah peredaran narkoba di daerah ini. Bahkan juga hingga ke sekolah-sekolah, agar jangan sampai anak-anak muda generasi harapan bangsa, rusak terpapar penyalahgunaan narkoba,” jelasnya. (Arso)
