Berita PilihanKaltim

Sapeq Alat Musik Tradisional Masyarakat Dayak

740
×

Sapeq Alat Musik Tradisional Masyarakat Dayak

Sebarkan artikel ini
Salah-satu pemain sapeq dari Desa Miau Baru, Kongbeng.

SANGATTA – Mengenalkan Sapeq sebagai dawai tradisional masyarakat Dayak di Kalimantan Timur, kepada masyarakat Indonesia secara umum adalah tugas semua pihak. Agar keunggulan lokal kultur, tidak hilang digerus jaman alias terlupakan. Sebagai alat musik yang dibuat dari kayu pilihan sebangsa kayu meranti, kayu pelantan, dan kayu adau. Sape berfungsi untuk menyalurkan rasa riang gembira sayang, rindu hingga duka melalui alat musik serupa dawai.

Kajan Lahan Ketua Kesenian Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng menyebutkan sapeq sebagai alat musik dayak, masuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dayak pada umumnya. Bukan saja sebagai sarana untuk mengiringi pelaksanaan upacara-upacara adat semata, namun juga telah menjadi sarana hiburan.

“Saya berkeyakinan sekali, bahwa minat mengenal dan melestarikan sapeq sebagai alat musik atau berkesenian amat tinggi. Sehingga tidak hanya harus dimiliki atau digunakan oleh warga dayak, namun kedepan lebih dapat dikenal sebagai alat musik seperti alat musik pada umumnya. Diluar pemakaian untuk mengiringi pesta adat pesta panen maupun pertunjukkan-pertunjukkan khusus,” terang Kajan pada wartakutim.co.id

Sapeq sekarang berbeda dengan jaman dulu, saat ini ada perangkat tambahan alat eletronik. Sehingga baik secara kualitas suara maupun tampilan, menjadi lebih menarik. Dengan kata lain sudah menjadi alat musik serba-bisa, untuk ditampilkan dalam kegiatan berseni, terutama seni suara dan lagu.