SANGATTA – Partai Golongan Karya (Golkar) Kutai Timur berhasil mendapatkan kursi terbanyak kedua, setelah Partai Persatuan Pembangunan. Otomatis terkait unsur pimpinan di DPRD Kutim, Partai Golkar berhak menempatkan kadernya sebagai Wakil Ketua.
Jika mengikuti hasil Musyawarah Nasional (Munas) DPP Partai Golkar yang dilaksanakan di Riau beberapa tahun lalu. Maka hasil penetapan anggota DPR/DPRD yang dapat duduk menjadi unsur pimpinan di DPR, harus mengacu keputusan DPP.
Sekretaris Partai DPD Golkar Kutim Marsidik, menerangkan mengacu pada aturan organisasi untuk posisi Wakil Ketua DPRD maka secara tidak langsung pasti diberikan kepada dirinya. Tetapi tetap keputusan ada pada DPP Golkar, sehingga apapun hasilnya disana ia sebagai anggota partai tetap menerima dan menjalankannya.
“Kalau soal Wakil Ketua DPRD Kutim, untuk Partai Golongan Karya langsung ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai. Secara organisasi untuk posisi Wakil Ketua DPRD ditunjuk kepada saya sendiri, tetapi tetap keputusan ada pada DPP Golkar. Sehingga apapun hasilnya disana nanti, sebagai anggota partai kita tetap menerima dan menjalankannya,” tegas Marsidik.
Di Kutai Timur ada tiga nama yang direkomendasikan oleh Partai Golkar yang diajukan sebagai unsur pimpinan. Yakni Marsidik, Asti Mazar dan Hadi Susanto, dengan pertimbangan pada hasil suara terbanyak. Untuk posisi pertama dengan suara mencapai 3000 lebih adalah Asti Mazar, lalu Adi Sutianto DS dengan perolehan suara 2.400, dan Marsidik sebesar 1.900 lebih.
“Untuk di pusat sendiri, terkait perihal ini memang tidak dilakukan loby-loby khusus atau dapat dikatakan tidak ada. Dengan kata lain masih sangat dirahasiakan sekali oleh pihak DPP Partai Golkar. Bahkan hingga pelantikan anggota DPRD Kutim pada beberapa waktu lalu, kita semua juga belum mengetahui hasilnya, siapa diantara tiga nama ini yang jadi unsur pimpinan, ungkap Sekretaris DPD Partai Golkar Kutim ini.
Tetapi kembali lagi pada prinsipnya sebagai Wakil Rakyat dari Partai Golkar, semuanya tetap kembali pada tugas dan kewajiban sebagai anggota DPRD. Yakni tetap berjuang untuk masyarakat, dimana mereka butuh sekali untuk merasakan perihal pembangunan yang mengena bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Marsidik sendiri lebih mementingkan untuk memperjuangan perihal-perihal penting dari baik untuk bidang kesehatan, pendidikan, hingga kesejahteraan sosial. Karena bagaimanapun ketiga bidang tersebut berdampak benar pada masyarakat di seluruh Kutim. Perlu diketahui selain ketiganya, Golkar Kutim juga menempatkan 4 kader partainya di DPRD Kutim. Antara lain Sayid Anjas, Hasna, Maswar, dan Arang Jau. (Arso)