SANGATTA – Tidak hanya penyedian air bersih melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kutim, komitmen Pemkab Kutim diwujudkan melalui program Sistem Penyedian Air Minum Desa (SPAMDES) dan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS).
Diterangkan Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat (Pemkesra), H. Suko Buwono saat mewakili Bupati Ismunandar, saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola SPAMDES dan PAMSIMAS, Selasa (27/8) bertempat di Hotel Lumbu, Sangatta.
“Bupati Ismunandar berkomitmen dalam penyediaan fasilitas air bersih untuk seluruh wilayah di Kutim. Tidak hanya melalui PDAM, penyediaan air bersih juga melalui SPAMDES dan PAMSIMAS. Karenanya, tidak ingin hanya sekedar membangun, Pemkab Kutim ingin hal ini dapat dikelola secara benar, profesional dan jangka panjang,” ungkap Suko dihadapan 60 peserta dari 30 Desa di Kutim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutim, Suwandi mengatakan ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Terlebih ada sejumlah desa di Kutim yang hingga saat ini belum bisa terjangkau layanan air bersih dari PDAM Kutim.
“Karenanya Pemkab Kutim hadir melalui program SPAMDES yang didukung Pemerintah Pusat melalui program SPAMSIMAS, yang merupakan kebutuhan mendesak akan air bersih bagi masyarakat Kutim di pedesaan”, jelasnya.
Terkait pendanaan, Suwandi yang didampingi Kabid SDA, Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pembangunan Kawasan Pedesaan, Jarnoko menyebutkan jika pembangunan SPAMDES murni dialokasikan melalui APBD Kutim. Sedangkan untuk pembagunan PAMSIMAS, merupakan program dari pusat. Namun jika ingin berkelanjutan, program PAMSIMAS harus didukung pendanaan sebesar 20 persen dari kucuran Dana Desa. (Arso)