SANGATTA – Titik hotspot mulai berkurang setelah terjadi hujan yang volumenya cukup deras dan lama di hampir beberapa wilayah kecamatan di Kutai Timur, hal inipun dibenarkan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim saat ditemui oleh wartakutim.co.id pada Kamis (3/10) siang.
Kepala BPBD Syafruddin Syam didampingi Sukasno Pusdalops BPBD Kutim menyebutkan, dapat dikatakan dengan turunnya hujan pada beberapa hari terakhir, dengan itensitas hujan yang tinggi berpengaruh besar pada penurunan jumlah titik panas di Kutai Timur.
“Sementara ini Tim Gabungan Penanganan Karhutla yang mana bersama Danramil setempat, dengan melakukan pengechekan ke lapangan sembari berjalan kaki ke lokasi. Alhamdulilah kita sampaikan jika data pendukung titik hotspot yang terpantau kemarin saja, di Bengalon, Kongbeng, masuk tingkat kepercayaan 80 persen dan 1 titik hotspot di Muara Ancalong sebesar 74 persen, adapun untuk yang lain dibawah 80 persen,” jelasnya.
Alhasil jumlah lahan kering menjadi berkurang, sehingga membuat tugas Tim Gabungan dan relawan dilapangan dapat berkurang. Sempat beberapa waktu lalu bahkan terjadi kabut asap yang pekat, sehingga menganggu jarak pandangan maupun pernafasan tim dan masyarakat diarea yang dekat dengan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla, red) di daerah ini.
