SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur terus mengejar penilaian Evaluasi Tahap II untuk Smart City yang akan dilakukan oleh Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, pada waktu yang tidak terlalu lama lagi. Diskominfo telah mengeluarkan portal Satu Data Kutai Timur, yakni data.kutaitimurkab.go.id
Hal ini diterangkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pesandian dan Statistik (Kadis Kominfo Perstik) Kutim Suprihanto dalam acara Coffee Morning di Ruang Meranti, Kantor Bupati pada Senin (21/10) siang. Bahwa data kutai timur dalam satu portal yang muncul di smartphone akan memunculkan mengenai informasi pemerintahan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, demografi, perkebunan, geografi, hingga tentang ketenagakerjaan.
“Hal ini dipublikasikan ditengah pejabat-pejabat Kutim dalam Coffee Morning, agar pihak kami mempersiapkan diri dalam Evaluasi Tahap II Smart City yang dilakukan mulai tanggal 4-5 November 2019 di Jakarta. Sehingga sebelum mempresentasikan pengembangan smart city Kutim disana, maka baiknya visualiasi yang telah berkembang saat sekarang dapat disaksikan bersama dilayar presentasi, untuk kemudian dapat diberi masukan dan tambahan,” ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini.
Usai menampilkan presentasi yang menarik, Suprihanto lebih jauh menerangkan jika nantinya di Kementerian Komunikasi dan Informasi pihaknya akan mengetengahkan bagaimana perkembangan maupun isu-isu yang muncul ditengah-tengah masyarakat dan di pemerintahan. Dimana memang yang akan dievaluasi adalah mengenai perkembangannya, sebagaimana yang terlihat dari presentasi visual tadi.
“Semisal mengenai polder air Ilham Maulana yang luar biasa, diharapkan akan memunculkan ekonomi baru. Itu yang menjadi poin utama diapresiasi oleh tim evaluasi waktu di Banyuwangi. Adapun yang kedua ialah 5 quick win, mulai dari polder, lalu SSID jadi satu data, e-learning, PBB online serta PTSP. Sehingga akan kelima quick win yang akan jadi evaluasi dan akan ditampilkan pameran mengenai smart city yang telah berjalan pada 100 kota di Indonesia,” terangnya lebih jauh. (Arso)
