SANGATTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga saat ini jadi agenda rutin Pemkab Kutim dan dilaksanakan setiap tahun. Kali ini Pemkab Kutim kembali menggelar acara serupa, yakni peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H/2019 M. Acara dipusatkan di Masjid Agung Al-Faruq, Komplek Perkantoran Pemkab Kutim, Bukit Pelangi, Senin (18/11/2019).
Mengusung tema “Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H Kita Aktualisasikan Nilai-Nilai Ketauladanan Rasulullah SAW Dalam Membangun Masyarakat Madani Di Kutai Timur”, acara dihadiri ratusan umat muslim dari seluruh Kota Sangatta. Terutama kepala-kepala OPD, FKPD, dan Stakeholder lainnya.
Kabag Sosial Setkab Kutim Andi Abdul Rahman mewakili Bupati mengatakan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW hakikatnya adalah bagaimana agar umat muslim dapat mencontoh teladan dan petunjuk yang telah Allah wariskan.
“Mari kita terus memperkokoh kebersamaan, sebagai muslim dan masyarakat yang baik, mari kita menunjukkan jati diri sebagai ummat yang selalu bersikap dan berperilaku sesuai ajaran Islam”, ungkapnya.
Andi pun mengajak seluruh jama’ah untuk bersama-sama mendengarkan tausiah yang akan disampaikan oleh Al-Ustadz, H Muhammad Saleh Amin dari pengurus DDI Kota Bontang.
“Mudah-mudahan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW saat ini dapat memberikan penguatan atas kecintaan kita kepada Rasulullah serta meneladani beliau dalam kehidupan sehari hari”, terangnya.
Sementara itu, Ustadz H Muhammad Saleh Amin menyampaikan kisah hidup yang sebelumnya ia memeluk agama katolik dan menjadi mualaf bekerja sebagai pengurus masjid agung di kota Sorong, Papua.
“Selanjutnya saya merantau ke Kota Makassar dengan uang pas-pasan, saya berdoa di kota itu diperlihatkan Masjid At-Taqwa yang menjadi saksi bisu saya. Akhirnya saya masuk Ponpes Darussalam Mangkoso pimpinan KH H Abdurahman Ambo Dalle untuk bisa belajar dan mengajar hingga bisa jadi seperti ini,” jelasnya.
Dalam tausiahnya, Ustadz Saleh mengatakan menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah perlunya menjauhkan diri dari sifat sombong dan ria.
“Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, bermuara pada kesimpulan bahwa Allah adalah manusia teragung, karena Allah adalah Nabi dan Rasul yang telah diberi Wahyu, Nabi Muhammad adalah pembawa risalah sekaligus penebar rahmat bagi seluruh alam, karena itulah kelahirannya layak diperingati,” tuturnya.
Dengan demikian, makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan setiap tahun oleh kaum muslimin sebagai bentuk pengagungan dan penghormatan kepada Allah SWT.(hms7)