Musyaffa menerangkan tentang Bapenda Kutim dihadapan rombongan Bapenda Kukar, perjalanan kegiatan yang menjadi penunjang itu semua, diantaranya menyelenggarakan bayar pajak massal dan gebyar undian pajak, tax gathering di Jakarta, agar memudahkan dalam berkoordinasi. Kemudian bersinergi pada semua pihak terkait sehingga mendapatkan dana bagi hasil yang banyak. Terbarunya, Bapenda Kutim pun sudah menerapkan sistem aplikasi online untuk pembayaran pajak mengikuti era modern saat ini. Tidak terlepas itu Bapenda Kutim pun juga mempunyai kekurang yakni belum adanya tenaga apresial yang handal.
“ (Untuk Bapenda Kukar) intinya harus saling berkerja sama dengan KP2KP dan Bapenda provinsi Kaltim. InsyAllah 11 jenis pajak dapat berjalan,” jelasnya.
Ia menyarankan sebagai OPD pengelola keuangan, kedepan lebih baik menertibkan PBB , karena jumlah yang sangat besar. Bisa menjadi sumber pendapatan utama mengalahkan pajak lainnya. Dan kerja sama dengan bank diharuskan, karena Bank banyak kontribusi dalam berbagai kegiatan. Terakhir, ditahun depan Bapenda Kutim juga mengagendakan kunjungan balasan ke Bapenda Kukar.
Sementara itu, Sekretaris Bapenda Kukar, Bahari Joko Susilo menyampaikan terkesan dengan salah satu kegiatan yang telah dihelat Bapenda Kutim salah satunya, gerakan bayar pajak yang di informasikan Pemerintah Pusat. Menurutnya, salah satu kegiatan itu belum pernah dilakukan seluruh organisasi perangkat daerah di Indonesia.
“Disitulah kemudian kita ingin mencoba mempelajari apa yang sudah didapat di Kutim. Terutama sekali dengan kegiatan gerakan bayar pajak dan memang seperti yang di informasikan oleh kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Timur ini, dalam gerakan bayar pajak tidak hanya pajak-pajak daerah tetapi kemudian ada pajak-pajak provinsi maupun pajak pusat,” ucapnya. (hms7)