SANGATTA – Tumbuhnya perekonomian masyarakat, berpengaruh besar pada munculnya kios-kios pedagang penjual kebutuhan pokok di wilayah Desa Sangatta Utara. Hal ini tentu dapat disambut baik, sebagai bentuk pengejawantahan mandirinya pijakan ekonomi masyarakat kecil di desa yang jumlah penduduknya mencapai 58.000 jiwa.
Walaupun demikian, melubernya pedagang-pedagang kecil di tiap jalan-jalan bahkan didepan dan samping kantor desa membuat wajah desa terlihat kurang rapi dan bersih. Untuk itulah Kepala Desa Sangatta Utara Mulyanti dalam Musrembangdes yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, dimasukan usulan pembangunan pasar desa.
“Hal tesebut menyebabkan munculnya pasar tumpah, itulah yang menjadi persoalan. Namun pihak desa tidak bisa melarang, karena mereka-mereka memiliki tempat tersebut. Sehingga solusinya kenapa tidak jika desa membuatkan tempat, berupa pasar desa,” jelasnya.
Kepala BPD Desa Sangatta Utara Jumransyah menambahkan bahwa ide ini baru berupa usulan, dan sudah dicoba diusulkan pada pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Sehingga usulan ini baru berupa permohonan dan diusulkan pada dinas tersebut.
“Besar harapannya hal tersebut dapat diwujudkan, sehingga baik dana DD dan ADD dapat pula dialokasikan untuk pemenuhan infrastruktur pasar desa nantinya. Probelmatika hari ini, bagaimana pasar tumpah berjamur di desa, selain itu juga menyebabkan jalan macet. Untuk itulah perlu diakomodir, sehingga dimasukan menjadi agenda dalam Musrembangdes,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Sekdes Sangatta Utara Durahman, usulan tersebut menjadi salah-satu usulan program dari beberapa program desa yang dimasukan dalam Musrembangdes. Harapannya ada solusi terkait persoalan menjamurnya pasar tumpah di wilayah desanya.
“Jumlah penduduk banyak, terjadi penawaran dan permintaan, maka hal tersebut dianggap wajar dalam ekonomi. Kita tinggal bagaimana mengatur perihal ini agar menemukan solusi yang sama-sama baik antara pihak desa dan warga,” terang Durahman. (Dwi/Arso)