Berita PilihanOlahragaRegional

KONI Diminta Tinjau Ulang Penetapan 8 Cabor Yang Dipertandingkan di Porkab

203
×

KONI Diminta Tinjau Ulang Penetapan 8 Cabor Yang Dipertandingkan di Porkab

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Kasmidi Bulang saat diwawancarai wartawan.

SANGATTA – Wakil Bupati Kasmidi Bulang meminta pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia Kutim dan Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) untuk menijau kembali, pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) I yang akan digelar pada 13 April mendatang.

Mengingat Delapan Cabang Olahraga (Cabor) yang ditetapkan, yakni Bulu Tangkis, Pencak Silat, Takraw, Tenis Meja, Atletik, Catur, Sepak Bola dan Bola Voli. Dianggap tidak mengakomodir Cabor-Cabor lainnya. Sementara penekanan pelakasanaan Porkab I diharapkan mampu mengakomodir pemanasan atlet-atlet lain di masing-masing Cabor, untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur pada 2022 yang akan digelar di Kabupaten Berau.

Ditemui sesuai pelaksanaan Coffee Morning yang digelar tadi pagi di Ruang Meranti Setkab Kutim, pada Senin (27/1/2020), Kasmidi Bulang menegaskan keputusan mempertandingkan delapan cabor dalam Porkab I harus ditinjau ulang. Agar cabor-cabor lain juga diikutkan, bukan hanya beberapa cabor saja.

“Kita sesuaikan porsi saja, jika itu soal dana. Catur semisal Rp 50 juta sudah clear, Sepak Bola semisal Rp 250 juta sudah clear. Toh khan tidak ada uang pembinaan, ambil contoh otomotif, yang besar itu khan uang pembinaan. Juara I dapat uang pembinaan hingga Rp 3 juta, dikalikan berapa kelas sudah banyak. Maksudnya saya daripada cabor-cabor ini nanti merasa tidak terakomodir, dan merasa tidak memiliki atas hajatan Porkab, maka dirangkullah,” jelasnya.

Kasmidi kemudian menyebutkan jika ada anggaran Rp 5 miliar untuk Porkab, maka sebaiknya dapat dibagi untuk adminstrasi dan panitia pelaksana sebesar Rp 1 miliar. Anggap saja Rp 4 miliar dibagi untuk cabor-cabor yang lainnya, hingga semua terakomodir. Terlebih ini juga dimaksudkan untuk memajukan cabor-cabor untuk tetap menguatkan Kutim sebagai penyabet mendali terbanyak pada Porprov lalu.

“Kita hemat-hematlah, Rp 1 miliar tadi selain administrasi dan panitia pelaksana juga termasuk untuk acara pembukaan dan penutupan. Rp 4 miliar cobalah dibagi Rp 100 jutalah dulu, berarti ada 40 cabor yang turut menikmati. Dibandingkan hanya 8 cabor saja, pastilah yang lain teriak,” terang Wakil Bupati.

Ia menambahkan jika saat ini dirinya telah meredam teriakan cabor-cabor yang lain, karena tidak ingin terjadi sesuatu yang seperti itu. Makanya Wabup memerintahkan Kadispora untuk melakukan rapat kembali, mengingat kunci semua ini ada di Dispora.

“Sehingga kemungkinan cabor-cabor lain terlibat Porkab bisa terjadi, dan saya juga berharap seperti itu. Kalau hanya delapan cabor, pastilah yang lain-lain itu akan ribut. Apalagi dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar, pastilah anda tahu semua. Dengan logika berfikir sederhana Rp 5 miliar dengan 8 cabor yang menikmati, walaupun didalamya ada acara seremonial dan sebagainya,” jelas mantan anggota DPRD Kutim ini.

Sementara itu Kepala Dispora Kutim Basrie mengaku jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak KONI Kutim serta cabor-cabor lainnya, agar dapat mengakomodir harapan-harapan dari pihak cabor. Mengingat pada saat itu, baru delapan cabor yang siap untuk Porkab I.

“Hanya ada delapan cabor yang menyatakan kesiapannya, kita tunggu hasil keputusan rapat. Apakah ada penambahan cabor atau tidak. Tentu keputusan ini mempengaruhi besar kecilnya dana yang dibutuhkan,” ungkap Basrie. (Asro)